Pages - Menu

Selasa, 22 September 2015

Doa

Doa
10 Tishri 5776
23 September 2015
- Yom Kippur -

Setiap doa yang kita naikkan harus benar-benar keluar dari hati TUHAN, sederhananya harus seirama dengan kehendak TUHAN.

Memang doa di luar kehendak TUHAN pun bisa terkabul, bahkan doa tidak kepada TUHAN pun bisa terkabul, namun pertanyaannya kuasa doa siapakah itu? Jika di luar TUHAN sudah sangat bisa dipastikan ada 'sacrifice' yang harus dibayar sebagai ganti doa yang terkabul.

Contoh, seorang datang kepada 'orang pintar'. Dia minta untuk jadi kaya, dan si 'orang pintar' mengiyakan bahwa dia bisa membuat orang tersebut kaya raya. Namun ada konsekuensi, dan disampaikanlah kepada orang itu bahwa dia akan kaya namun keturunannya sampai keturunan ke 7 akan melarat. Sampai kapanpun iblis tidak akan pernah bisa buat orang kaya, yang dia lakukan hanyalah memindahkan harta yang harusnya didapat keturunan orang tersebut kepada orang itu.

Itu contoh konsekuensi doa kepada 'sesuatu yang lain.'

Ada doa yang sadar tidak sadar kita naikkan sesuai kehendak kita, sehingga kita seakan-akan benar-benar memaksa TUHAN mengikuti apa yang kita mau. Bisa dikatakan itu doa keluar dari "Jiwa" dan bukan dari "Roh", dan jelas doa yang keluar dari Jiwa akan cenderung semaunya sendiri. Doa jenis ini bisa terkabul, namun ada 'kuasa lain' yang mendompleng/numpang di doa ini dan mengabulkannya.

Ada doa dari jiwa yang sadar, ada juga yang tidak sadar. Jadi bagaimana kita bisa mengerti keluar dari mana setiap doa-doa kita?

Pertama lihat dahulu, fokus doamu bagaimana? Ngototmu seperti apa dan arahnya kemana? Dan lebih dari semua itu, bawa ke hadapan TUHAN, apakah DIA berkenan akan doa kita? Tidak semua yang baik itu benar, kita butuh ROH KUDUS untuk mengajari/membantu kita berdoa, DIA yang akan tuntun untuk kita berdoa.

Sesungguhnya hanya ROH KUDUS yang bisa membawa setiap kita ke dalam kehidupan doa yang seirama dan sedetak dengan TUHAN, dan tentunya kehidupan doa dimana DIA suka dan berkenan.

ADONAI YESHUA Memberkati..

*renungan kedua*

Salam Kasih

Joseph Raphael Prima

Tidak ada komentar:

Posting Komentar