Pages - Menu

Minggu, 02 Februari 2014

Perbuatan Baik --> Sorga???




Pagi ini saya membaca buku Pak Agung yang “We are The Champion” dimana saya ga tau kenapa saya tergerak untuk membacanya pagi ini tanpa ada sesuatu bayangan mengenai Torah sedikitpun. Namun pada waktu Matius 19:16-26 terpampang dan saya baca Roh saya langsung melonjak dan waktu itu langsung saya rasakan pengertian itu mengalir namun saya belum tau bahwa nanti Pak Agung akan bahas tentang Torah. Dan saya tergerak untuk membagikannya, namun biar ROH KUDUS yang membukakan materai untuk setiap kita.

Ketika seorang datang kepada TUHAN YESUS & bertanya bagaimana dia harus berbuat baik untuk memperoleh hidup yg kekal, TUHAN katakan untuk setiap kita ikuti PerintahNYA atau dalam terjemahan lain diantaranya NKJV, AV,& NLT adlh Commandments. Sementara di Message adalah 'Just do what HE tells you.' Bukan hanya itu tapi orang itu disuruhNYA mengikut DIA, dengan melepaskan apa yang dia punyai. Ketika murid2NYA komplain ttg perumpamaan unta & jarum, DIA katakan, 'Bagi manusia tidak mungkin, tapi bagi Allah sangat mungkin!'

19:16 Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup e  yang kekal? f " 19:17 Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah g  Allah." 19:18 Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, h  jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, 19:19 hormatilah ayahmu dan ibumu i  dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. j " 19:20 Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" 19:21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, k  pergilah, juallah segala milikmu 3  dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, l  maka engkau akan beroleh harta di sorga, m  kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." 19:22 Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. 19:23 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya n  untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga 4 . 19:24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." 19:25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" 19:26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin. o " (Sabda)

Apa yang dimaksud Commandments? Yang dimaksud adalah Jalan TUHAN atau Torah, sebab apa yang TUHAN YESUS sampaikan kepada orang itu adalah 'butir-butir' dari Torah. Dan disini TUHAN jelaskan gamblang sekali bahwa orang yang menjalankan Torah tanpa menyadari bahwa dia butuh TUHAN, butuh kemampuan serta kesanggupan dariNYA ialah seperti seorang kaya yang susah masuk sorga. Maksud kedalaman dari kaya disini adalah kaya akan Torah, yang pertama artinya setia dan teguh mengikuti Torah namun sayangnya dengan kekuatan sendiri jadi lebihlah susah orang kaya itu masuk Sorga daripada unta masuk lubang jarum. Dengan ini kita tau susah banget. Ketika TUHAN YESUS menyuruh orang ini untuk menjual semua 'kekayaannya' sebenernya arti lainnya adalah mengajarkan Torah atau Jalan TUHAN kepada orang lain agar beroleh harta di Sorga dan ini tertulis di Matius 5:19-20. Namun sementara saya membaca kembali ayat ini, TUHAN bukakan kembali sesuatu yang berhubungan dengan menjual serta melepaskan yaitu, melepaskan ke-aku-an, harga diri, merasa mampu / bisa intinya setiap sikap yang membuat kita merasa bisa tanpa TUHAN.

Matius 5:19-20
5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat c  sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga 1 . 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar 2  dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. d   (Sabda)

Kedudukan orang percaya dalam Kerajaan Sorga akan ditentukan oleh sikapnya terhadap hukum Allah dan oleh caranya mengajarkan dan mengamalkan hukum itu. Tingkat kesetiaan kita dalam hal ini akan menentukan taraf kemuliaan kita di sorga. Dan ini tidak berhubungan dengan Keselamatan karena Keselamatan bukan karena Torah namun karena Kasih KaruniaNYA kita ditebusNYA.

Lalu DIA suruh orang muda itu untuk ikut DIA dengan arti menerima DIA sebagai TUHAN dan JURUSELAMAT. Dengan demikian Kasih Karunia itu mengalir untuk kita dimana hal yang tidak mungkin tadinya akan berubah menjadi mungkin - Mat 19:26. Karena bersama TUHAN tidak ada yang tidak mungkin, nothing is impossible. With GOD all is Possible!! 

Jadi intinya orang muda ini tanya sama TUHAN YESUS tentang apa yang harus dia lakukan untuk dapat masuk Sorga. Dimana TUHAN YESUS katakan untuk “Lihat dan Ikuti PerintahNYA (Torah)” namun tidak berhenti sampai disitu karena orang muda ini harus mau ikut TUHAN YESUS karena dengan mengikut DIA maka kita harus ditebus oleh YESUS sendiri bukan yang lain karena inilah Syarat Mutlak untuk masuk Sorga yaitu menerima Penebusan yang TUHAN YESUS lakukan. 

Karena TUHAN YESUS adalah "Jalan Kebenaran." Kita tau bahwa Kasih Karunia adalah Kebenaran yang memerdekakan. Namun apakah Jalan itu? Ya jelas TUHAN YESUS.
Namun disini jika Kasih Karunia adalah simbol dari Kebenaran, maka Jalan yang dimaksud adalah Jalan TUHAN atau dalam bahasa Ibraninya Derekh YHVH. Dan didalam Alkitab Derekh YHVH yang dimaksud adalah Torah, inilah yang menjelaskan kenapa di Matius 5:17 TUHAN YESUS katakan keduanya 'Torah dan Grace' dimasukkan kedalam Bejana Besar / Vas Panorama (The Message).

Terus bagaimana dengan orang yang meninggalkan semuanya untuk mengikut DIA, pastilah ada rewards yang diterima sebagaimana hal yang telah TUHAN YESUS sampaikan kepada Petrus di Mat 19:27-29.
19:27 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; p  jadi apakah yang akan kami peroleh?" 19:28 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta q  kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. r  19:29 Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat 5  dan akan memperoleh hidup yang kekal.
Jadi kita bisa mengerti apa yang TUHAN maksud didalam Matius 19:16-26, bahwa Inti dari pengajaran seluruh kitab taurat adalah mengasihi TUHAN dengan segenap hati, jiwa dan akal budi. Hukum kedua yg sama dengan itu ialah kasihilah Sesama Manusia seperti diri kita sendiri. Kedua hal itu adalah syarat untuk kita masuk dalam rencana Allah(Ibadah Sore, Pdt. Paul Reppi, 02 Feb 2014) .

10 Perintah Allah (Torah) itu sebetulnya tidak bisa dijalankan, pertama-tama karena tidak ada pengalaman "With GOD"-nya. Melakukan 10 Perintah itu dapat digambarkan seperti kita disuruh minum 'puyer', padahal yang kita butuhkan untuk memudahkan menerimanya adalah kapsul (Kasih Karunia). Maka puyernya kita masukkan ke dalam kapsul, lalu kita bisa masukkan semuanya tanpa ada yang tercecer. Demikianlah perintah / hukum TUHAN tanpa keintiman (setelah penebusan) dengan TUHAN menjadi petaka, masalah - Pak Agung.

Dengan gambaran yang disampaikan Pak Agung jelas sekali bahwa kegenapan Torah dengan Kasih Karunia bukan dengan menolak Torah dan menerima Kasih Karunia dengan alasan sudah hidup di era Perjanjian Baru. Namun Kegenapannya ialah melakukan Torah dengan Kasih Karunia sama seperti minum puyer dengan bantuan kapsulnya.

Jadi sebuah Aturan itu sebenarnya harus dilandasi dengan Hubungan dalam konteks ini adalah Keintiman dengan TUHAN, with GOD! Tanpa itu tidak akan bisa.Kalo kita mencintai TUHAN pertanyaan kita bukan lagi “Mana yang boleh dan mana yang tidak boleh” melainkan “ Mana yang ENGKAU sukai dan mana yang menyakiti ENGKAU”. Jadi saat Torah dan Kasih Karunia sudah melebur menjadi satu dalam YESUS KRISTUS landasan hukumnya bukan lagi diluar melainkan ada didalam hati kita oleh TUHAN, itulah yang namanya With GOD! – Insp: Pak Agung.

Catatan tambahan dari SABDA.org :
1.Orang percaya tidak boleh memandang hukum Taurat sebagai suatu sistem perintah resmi yang perlu ditaati agar memperoleh pengampunan keselamatan (Gal 2:16,19). Sebaliknya, hukum Taurat hendaknya dilihat sebagai panduan moral bagi mereka yang sudah selamat dan yang dengan menaatinya menunjukkan kehidupan Kristus yang ada di dalam diri mereka (Rom 6:15-22).

2.Iman kepada Kristus merupakan titik tolak untuk menggenapi hukum Taurat. Melalui iman kepada Kristus, Allah menjadi Bapa kita (bd. Yoh 1:12). Oleh karena itu, ketaatan kita sebagai orang percaya bukan sekedar ketaatan kepada Allah sebagai Pemberi hukum yang berdaulat, namun lebih selaku anak kepada Bapanya (Gal 4:6).

3.Melalui iman kepada Kristus, maka orang percaya, oleh kasih karunia Allah (Rom 5:21) dan Roh Kudus yang mendiami diri mereka (Rom 8:13; Gal 3:5,14), diberikan dorongan batiniah dan kuasa untuk menaati hukum Allah (Rom 16:25-26; Ibr 10:16). Kita menggenapi hukum Allah dengan hidup menurut pimpinan Roh Kudus (Rom 8:4-14). Roh Kudus membantu kita mematikan perbuatan daging dan menggenapi kehendak Allah (Rom 8:13; Demikianlah, ketaatan yang lahiriah kepada hukum Allah harus disertai perubahan dalam hati dan roh kita (bd. ayat Mat 5:21-28).

4.Setelah dibebaskan dari kuasa dosa dan kini menjadi hamba kepada Allah (Rom 6:18-22), orang percaya mengikuti prinsip "iman" dengan hidup "di bawah hukum Kristus" (1Kor 9:21). Dengan demikian, kita menggenapi hukum Kristus (Gal 6:2) dan dengan sendirinya setia kepada tuntutan hukum Taurat.

TUHAN YESUS memberkati..

Salam kasih,
Joseph Raphael Prima