Pages - Menu

Minggu, 15 Maret 2015

Warrior of The Light - 1St Day Manual



1St Day Manual

Warrior of The Light
Paulo Coelho
01

A Warrior of The Light knows that he has much to be grateful for.

Angels help him in his struggle; celestial forces place each thing in its place, thus allowing him to give it his best.

His companion say: “He’s so lucky!” And the Warrior does sometimes achieve things far beyond his capabilities.

That is why, at sunset, he kneels and gives thanks fot the Protective Cloak surrounding him.

His gratitude, however, is not limited to the spiritual world; he never forgets his friends, for their blood, mingled with his on the battlefield.

A Warrior does not need to be reminded of the help given him by others. He is the first to remember and he makes sure to share with them any rewards he receives. “

~ * ----------------------------*~

            Seorang Warrior sebagai Warrior of The Light harus memiliki Grateful Heart, hati yang penuh syukur, pujian dan pengabdian terhadap Masternya *Master – Adonai* apapun keadaannya dan apapun yang dia gapai, kemenangan ataukah kekalahan. Karena semua yang dia capai dan gapai hanya karena Sang Master. Semua kemenangan dan kekalahan mempunyai value dalam proses, didikan dan ajaran serta hajaran dari Sang Master.

Seorang Warrior bersama Sang Master adalah seorang yang lebih dari pemenang, karena sesungguhnya yang bertarung dan berjuang di dalam seorang Warrior adalah Sang Master dan semua yang Sang Master ajar serta latih.

Sang Master pun juga tidak akan membiarkan Warrior yang DIA kasihi bertempur seorang diri, DIA bahkan menjadi Protective Cloak bagi si Warrior sebagai Magen David, Jehovah Magen. Dan tidak berhenti sampai disitu, didalam perjuangan dan semua kesulitan yang dihadapi si Warrior, Sang Master pun mengutus para MalaikatNYA untuk melayani, membantu, menyertai setiap pertarungan si Warrior hingga si Warrior berhasil.

Maka dari itu si Warrior harus mempunyai Grateful Heart pada Sang Master disetiap perjalanan, kehidupan, dan pertempurannya. Bahkan kepada rekan seperjuangannya dia harus memiliki Grateful Heart tersebut sebagai penghargaannya terhadap mereka.

Akan ada dua tipe rekan yang dimana yang satu mengatakan si Warrior Beruntung dan satu lagi akan mengatakan Diberkati. Dan sesungguhnya si Warrior bukan beruntung namun Diberkati oleh Sang Master.

Dalam perjalanannya di alam supernatural, bersama Sang Master si Warrior akan melampaui batasnya, jauh melebihi apapun yang bisa dia kerjakan dan capai hingga dia menggapainya dalam genggaman tangannya.

Salah satu kekuatan si Warrior adalah lututnya, dimana dengan lututnya dia akan merendahkan dirinya, berterimakasih, menyembah Sang Master, dan itulah yang membuat si Warrior mampu untuk berdiri disetiap macam medan pertempurannya.

Bagi si Warrior, Sang Master adalah “The True Light” dan segala-galanya, tidak ada yang bisa menggantikan kedudukan Sang Master didalam kehidupannya maupun pertempurannya. Hidupnya hanya bagi Sang Master, kepadaNYA si Warrior mengabdikan seluruh yang dia miliki.

In the Name of The Highest Master, Adonai YAHSHUA (Lord JESUS)
Amen.

~*--- 1St Day Manual Done ---*~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar