Banyak orang Kristen yang bertanya
pada saya, mengapa seolah-olah TUHAN sedang berdiam? TUHAN berkata karena sudah
waktunya AKU akan meremukkan segala sisi dari kemanusiaan: keegoisan,
keangkuhan, hati yang keras dan yangberkarat supaya ROH KU dapat mengalir.
Selama ada begitu banyak sisi kemanusiaan dan kedagingan yang kita pertahankan,
maka ROH ALLAH tidak dapat bebas mengalir dalam hidup kita.
Setiap
Kathryn Kuhlman mengadakan KKR, dia selalu berdoa, “Bunuh aku TUHAN.” Ini karena
dia tahu bahwa penghalang terbesar suatu mujizat bukanlah ketidakpercayaan atau
kurangnya iman atau penyakit yang ada melainkan diri sendiri. Manusia cenderung
mengikuti keinginan diri sendiri dan bukan keinginan TUHAN inilah penghalang
terbesar untuk TUHAN bergerak.
Markus 4:13 Ketika Yesus
berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah
seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni
yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya
leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.
Setiap
keinginan daging kita ini harus diremukkan, pada saat hidup kita diremukkan
atau dipecahkan mungkin kelihatannya habis tapi justru pada saat itulah yang
dari TUHAN, yang harum dan murni akan mengalir memberkati dan membawa
keharumanNYA. Inilah inti dari peremukan.
Beberapa
sarana TUHAN memproses kita dalam peremukanNYA, contoh : orang yang
menjengkelkan, masalah, tantangan dll. Dalam menghadapi proses ini kita bisa
masuk dengan sukarela atau kita bisa lari; kita bisa introspeksi diri atau
menyalahkan oranglain; menggunakan senjata (kekuatan) kita atau rela
menyerahkan ke tangan TUHAN, sekali lagi peremukan bukan pilihan saudara atau
saya, bukan hanya bagian dari TUHAN.
Tujuan ALLAH
meremukkan jiwa kita agar roh kita melekat kepadaNYA, peremukan tidak pernah
enak tapi kalau kita mau, kita akan mengalami dan menyaksikan sesuatu yang
mulia setelah melewati proses itu.
Kematian
daging itu ibarat biji gandum yang mati ditanah. Yohanes 12:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan
mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak
buah.
TUHAN mengatakan bahwa biji gandum harus mati, apabila
biji tidak mati akan tetap satu tapi kalau mati akan bertumbuh dan berbuah
banyak. Kematian daging itu tidak pernah enak sebab tenggelam dalam tanah,
kotor dan ditekan, serta gelap.
Didalam
Ratapan 3:1-25 berbicara tentang pembentukan TUHAN, rasanya mengerikan sekali
jika membayangkan apa yang TUHAN lakukan dalam ayat-ayat tersebut, tetapi
sesungguhnya semua itu perlu kita pelajari. Dalam ayat ini juga tersembunyi
latihan demi latihan, peremukan demi peremukan, penghancuran demi penghancuran
dan pembentukan demi pembentukan.
Ayat
pertama katakan kalau kita ini dicambuk oleh TUHAN, dan memang setiap anak
TUHAN akan mengalami cambukan TUHAN dalam hidupnya. Cambukan diperlukan agar
kita lari lebih kencang lagi.
Ayat
kedua katakana kalau TUHAN akan menghalau kita masuk dalam kegelapan. Hal ini
sangat perlu agar terang kita semakin terlihat dan kita tahu apakah hidup kita
in I benar-benar terang atau tidak.
Ayat
ketiga katakana kalau kita ini akan dipukul oleh TUHAN. Semua hal yang keras
untuk jadi lembut beberapa harus dipukul berulang-ulang bahkan dengan keras
seperti itulah TUHAN, DIA memukul kita dengan tongkat didikanNYA agar
penghalang yang memisahkan kita dariNYA dihancurkan.
Ayat
keempat katakana DIA menyusutkan daging dan tulang kita dipecahkan. Ini berarti
kedagingan dan kebebalan kita semuanya harus dihancurkan TUHAN harus mematahkan
kekuatan kita agar kita hanya hidup mengandalkan dan berfokus kepada DIA saja.
Ayat kelima katakana DIA membangun tembok disekeliling
kita agar kita tidak keluar dari jalurNYA.
Ayat
keenam katakana TUHAN harus mematikan setiap kita, agar yang hidup dalam kita
Anugerah TUHAN YESUS saja.
Ayat ketujuh katakana DIA mengikat kita,
jadi tawananNYA dan tak pernah kendur dalam DIA.
Ayat
kedelapan DIA katakana seolah-olah DIA tak mendengar doa kita, ini
memperlihatkan apakah kita inI tekun dan
setia berdoa kepada DIA atau tidak.
Ayat kesemnbilan DIA merintangi jalan kita
dengan batu dengan maksud agar kita ini melompat dengan penuh kemenangan.
Ayat kesepuluh TUHAN berikan 2 musuh, singa
(iblis) dan beruang (ketamakan) tapi percayalah kita ini orang yang lebih dari
pemenang.
Ayat kesebelas TUHAN membelokkan jalan kita
agar kita mengerti kalau TUHAN yang membimbing kita dan diayat selanjutnya
TUHAN jadikan kita sasaran ayat panah dan menyusupkan kedalam hati kita segala
anak panahNYA.
Hingga pada akhirnya kita akan mengerti
bahwa KasihNYA itu tak berkesudahan, dan DIA tetap jadi bagian kita untuk
selama-lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar