Pages - Menu

Rabu, 18 Desember 2013

Ringkasan Buku Peremukan – Iin Tjipto





Banyak orang Kristen yang bertanya pada saya, mengapa seolah-olah TUHAN sedang berdiam? TUHAN berkata karena sudah waktunya AKU akan meremukkan segala sisi dari kemanusiaan: keegoisan, keangkuhan, hati yang keras dan yangberkarat supaya ROH KU dapat mengalir. Selama ada begitu banyak sisi kemanusiaan dan kedagingan yang kita pertahankan, maka ROH ALLAH tidak dapat bebas mengalir dalam hidup kita.

            Setiap Kathryn Kuhlman mengadakan KKR, dia selalu berdoa, “Bunuh aku TUHAN.” Ini karena dia tahu bahwa penghalang terbesar suatu mujizat bukanlah ketidakpercayaan atau kurangnya iman atau penyakit yang ada melainkan diri sendiri. Manusia cenderung mengikuti keinginan diri sendiri dan bukan keinginan TUHAN inilah penghalang terbesar untuk TUHAN bergerak.

Markus 4:13 Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.

            Setiap keinginan daging kita ini harus diremukkan, pada saat hidup kita diremukkan atau dipecahkan mungkin kelihatannya habis tapi justru pada saat itulah yang dari TUHAN, yang harum dan murni akan mengalir memberkati dan membawa keharumanNYA. Inilah inti dari peremukan.

            Beberapa sarana TUHAN memproses kita dalam peremukanNYA, contoh : orang yang menjengkelkan, masalah, tantangan dll. Dalam menghadapi proses ini kita bisa masuk dengan sukarela atau kita bisa lari; kita bisa introspeksi diri atau menyalahkan oranglain; menggunakan senjata (kekuatan) kita atau rela menyerahkan ke tangan TUHAN, sekali lagi peremukan bukan pilihan saudara atau saya, bukan hanya bagian dari TUHAN.

            Tujuan ALLAH meremukkan jiwa kita agar roh kita melekat kepadaNYA, peremukan tidak pernah enak tapi kalau kita mau, kita akan mengalami dan menyaksikan sesuatu yang mulia setelah melewati proses itu.

            Kematian daging itu ibarat biji gandum yang mati ditanah. Yohanes 12:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

            TUHAN mengatakan bahwa biji gandum harus mati, apabila biji tidak mati akan tetap satu tapi kalau mati akan bertumbuh dan berbuah banyak. Kematian daging itu tidak pernah enak sebab tenggelam dalam tanah, kotor dan ditekan, serta gelap.

            Didalam Ratapan 3:1-25 berbicara tentang pembentukan TUHAN, rasanya mengerikan sekali jika membayangkan apa yang TUHAN lakukan dalam ayat-ayat tersebut, tetapi sesungguhnya semua itu perlu kita pelajari. Dalam ayat ini juga tersembunyi latihan demi latihan, peremukan demi peremukan, penghancuran demi penghancuran dan pembentukan demi pembentukan.

            Ayat pertama katakan kalau kita ini dicambuk oleh TUHAN, dan memang setiap anak TUHAN akan mengalami cambukan TUHAN dalam hidupnya. Cambukan diperlukan agar kita lari lebih kencang lagi.

            Ayat kedua katakana kalau TUHAN akan menghalau kita masuk dalam kegelapan. Hal ini sangat perlu agar terang kita semakin terlihat dan kita tahu apakah hidup kita in I benar-benar terang atau tidak.

            Ayat ketiga katakana kalau kita ini akan dipukul oleh TUHAN. Semua hal yang keras untuk jadi lembut beberapa harus dipukul berulang-ulang bahkan dengan keras seperti itulah TUHAN, DIA memukul kita dengan tongkat didikanNYA agar penghalang yang memisahkan kita dariNYA dihancurkan.

            Ayat keempat katakana DIA menyusutkan daging dan tulang kita dipecahkan. Ini berarti kedagingan dan kebebalan kita semuanya harus dihancurkan TUHAN harus mematahkan kekuatan kita agar kita hanya hidup mengandalkan dan berfokus kepada DIA saja.

Ayat kelima katakana DIA membangun tembok disekeliling kita agar kita tidak keluar dari jalurNYA.

            Ayat keenam katakana TUHAN harus mematikan setiap kita, agar yang hidup dalam kita Anugerah TUHAN YESUS saja.

Ayat ketujuh katakana DIA mengikat kita, jadi tawananNYA dan tak pernah kendur dalam DIA.

            Ayat kedelapan DIA katakana seolah-olah DIA tak mendengar doa kita, ini memperlihatkan apakah kita inI tekun dan  setia berdoa kepada DIA atau tidak.

Ayat kesemnbilan DIA merintangi jalan kita dengan batu dengan maksud agar kita ini melompat dengan penuh kemenangan.

Ayat kesepuluh TUHAN berikan 2 musuh, singa (iblis) dan beruang (ketamakan) tapi percayalah kita ini orang yang lebih dari pemenang.

Ayat kesebelas TUHAN membelokkan jalan kita agar kita mengerti kalau TUHAN yang membimbing kita dan diayat selanjutnya TUHAN jadikan kita sasaran ayat panah dan menyusupkan kedalam hati kita segala anak panahNYA.

Hingga pada akhirnya kita akan mengerti bahwa KasihNYA itu tak berkesudahan, dan DIA tetap jadi bagian kita untuk selama-lamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar