Pages - Menu

Minggu, 17 Februari 2013

Rose of Sharon, Blue Rose and Sakura Blossom


Beberapa hari yang lalu selama 3 kali berturut-turut TUHAN berikan 3 bunga sama aku, hari pertama pada waktu aku tulis kesaksian 21 Anak Kedar yang bertemu TUHAN YESUS di kelas mereka TUHAN beri Mawar Sharon, itu terjadi pada 14 februari kemarin, dan setelah itu pada waktu doa di gerejaku jumat 15 februari TUHAN berikan aku Bunga Mawar Biru, Bunga Mawar Biru ini tersusun seperti tiang yang lumayan tinggi dan melekat satu sama lain (tangkai-tangkainya yang menyatu) dan setelah itu malamnya TUHAN berikan mimpi tentang satu pohon, dan itu Pohon Sakura. TUHAN berikan mimpi itu bunganya lebat sekali dan ketika itu banyak bunga sakura yang masih dicarangnya dan ada yang berguguran dan ada yang sudah jatuh ditanah namun belum busuk. Dan ketika aku tanya-tanya TUHAN, cari referensi sana-sini TUHAN berikan pengertian begini :


 1. Mawar Sharon  : kau akan menemukan kebahagiaan .
Kidung Agung 2 : 1 - 3a, dimana Salomo menggambarkan Yesus sebagai: Aku bunga Mawar dari Saron, bunga bakung dilembah-lembah. Seperti bunga bakung diantara duri-duri, demikian manisku diantara gadis-gadis. Seperti pohon apel diantara hutan-hutan. Dalam bahasa ibrani sharon dibaca SHARE-en yang berarti "dataran subur" dan ini mengacu pada tanah datar di kaki Gunung Karmel. Dataran subur ini pasti selalu membagi unsur haranya pada tumbuh-tumbuhan yang berada didaratan tersebut dan secara tidak langsung sharon juga berarti membagi. Mawar Sharon sendiri itu berarti bunga bakung dari lembah (sharon) / The Lily of Valley.

"Kita hanya akan menemukan kebahagian didalam TUHAN saja, itu lah kebahagiaan sejati yang kekal. Memang diluar TUHAN juga banyak hal yang buat kita bahagia namun semuanya kebahagiaan semu, kebahagiaan yang menipu. Tapi skali lagi kebahagiaan yang TUHAN beri itu kebahagiaan yang sejati dan kekal karena DIA lah TUHAN yang SEJATI."



2. Mawar Biru : sesuatu yang benar-benar dalam, melambangkan kesungguhan atas perasaan, simbol cinta dan kemakmuran.
Arti lain dari mawar biru adalah bahwa hal itu melambangkan tidak mungkin, atau tidak mungkin tercapai. Sejak biru naik sendiri adalah langka di alam, ia berdiri untuk sesuatu yang tidak dalam genggaman seseorang, sebuah benda yang tampaknya terlalu sulit untuk dicapai. Dengan demikian, bunga mawar biru dikagumi dan dihormati sebagai mimpi terwujud.

"Mawar biru sendiri itu bisa melambangkan suatu misteri, ya sama ketika belum kenal intim dengan TUHAN kita hanya bisa menebak-nebak TUHAN seperti apa dan itu sperti misteri bagi kita dan disisi lain bunga ini juga melambangkan hal yang tidak mungkin dicapai dan ketika dicapai hal ini akan jadi mimpi yang terwujud, begitu juga dengan kita dengan TUHAN.. kita ingin kenal TUHAN, bertemu muka dengan muka seperti Musa bertemu dengan TUHAn dan sepertinya ini gag mungkin tapi bagi TUHAN semuanya itu mungkin karena DIA TUHAN yang tak terbatas dan karena kehausan kita TUHAN responi kerinduan hati kita dan kita dapat bertemu muka dengan muka sama TUHAN. sedangkan hal-hal itu tadi mawar biru juga melambangkan suatu yang benar-benar dalam, dengan kata lain suatu yang benar-benar dalam ini adalah Ruang Maha KudusNYA yang tak lain adalah MahligaiNYA, HadiratNYA, serta bunga ini melambangkan Cinta dan kemakmuran... ketika RAJA Cinta dengan setiap kita dan kita juga jatuh cinta dengan RAJA kita maka kemakmuran itu akan datang pada kita baik kemakmuran Roh, Jiwa maupun Tubuh. Bunga ini sering juga dilambangkan sebagai bunga Mempelai, ya kita sendiri, saya dan anda adalah Mempelai RAJA sgala raja."



3. Bunga Sakura : melambangkan masa depan yang penuh sinar cerah dan harapan, mengingatkan manusia untuk selalu bersyukur dalam menghargai kehidupan.

"Ada saatnya bunga sakura itu mekar dan berguguran namun ketika kita selalu berpegang pada pohonnya kita akan terus mekar dan indah... dengan kata lain ketika kita terus berpegang, melekat sama TUHAN kita akan dapat asupan yang ilahi dan itu yang membuat kita tetap mekar, indah dan tidak gugur, namun ketika kita jauh dari TUHAN dan tak mau lagi melekat lagi itulah saat dimana kita gugur. Tapi kita juga harus hati-hati dengan hal ini, karena bunga sakura ketika berguguran, bunga itu tidak akan langsung busuk atau berubah tapi ketika gugur bunga itu masih kelihatan cantik seperti yang masih menetap dicarangnya namun untuk membusuk itu perlu waktu, biasanya juga kalau bunga sudah gugur ini bisa saja diinjak-injak orang karena sudah tak berguna lagi dan hal ini yang harus kita perhatikan karena jarang dari kita ketika kita sudah jatuh, gugur kita langsung ngerasa bahwa kita sudah jatuh atau ketika kita mulai kekurangan cinta kita bahkan kehilangan cinta mula-mula kita.. kita beberapa ada yang gag ngerti dan ketika udah ngerti kita udah jauh banget (hampir membusuk dan bahkan sudah membusuk) tapi respon hati kita ini penting karena ketika kita merespon dengan mencari TUHAN kembali, mencari pokok pohon sakura ini yang adalah TUHAN.. maka TUHAN akan menggapai kita kembali dan menempelkan kita ke carangNYA kembali. Tapi usahakan jangan pernah jatuh dan gugur.. tetep melekat sama TUHAN saja."



 # Dan dibawah ini ada pujian tentang TUHAN YESUS yang adalah Mawar Sharon itu sendiri :


THE LILY OF THE VALLEY
Tuhan Yesus Sahabatku.


text dan lagu : Charles William Fry, 
December 29, 1881.

NKB 167. Terjemahan Yamuger 1989,

1. Tuhan Yesus sahabatku, tercinta dan erat.
melebihi segalanya bagiku,
Bunga Bakung paling indah dan tumbuh dilembah
mengampuni, menyucikan diriku
*Penghibur dalam duka, Penolong yang teguh
 kepada-Nya kuserahkan kuatirku


refrein.
Bunga Bakung paling indah yang tumbuh dilembah
melebihi segalanya bagimu.

 
2
Disetiap percobaan, dan duka hatiku.
Ia benteng dan perisai yang tetap.
Demi dia kutinggalkan berhala hatiku;
oleh Dia 'ku bertahan dan tegap.
Digoda oleh iblis, kutakkan menyerah.
Yesus jamin kemenangan imanku.
refrein.


3. Ia takkan membiarkan dan meninggalkanku
oleh hidup dan iman padaNya.
Ia tembok yang berani diselilingnya.
Roti hidup yang membawaku kenyang
Kelak di kemuliaan ku nampak wajahNya.
dan berkat Surgawi : melimpahiku.
refrein.


Asli:
I have found a friend in Jesus, He's everything to me,
He's the fairest of ten thousand to my soul;
The Lily of the Valley, in Him alone I see
All I need to cleanse and make me fully whole.
In sorrow He's my comfort, in trouble He's my stay;
He tells me every care on Him to roll.

Refrain

He's the Lily of the Valley, the Bright and Morning Star,
He's the fairest of
ten thousand to my soul.
 
He all my grief has taken, and all my sorrows borne;
In temptation He's my strong and mighty tower;
I have all for Him forsaken, and all my idols torn
From my heart and now He keeps me by His power.
Though all the world forsake me, and Satan tempt me sore,
Through Jesus I shall safely reach the goal.


Refrain

He will never, never leave me, nor yet forsake me here,
While I live by faith and do His blessèd will;
A wall of fire about me, I've nothing now to fear,
From His manna He my hungry soul shall fill.
Then sweeping up to glory to see His blessèd face,
Where the rivers of delight shall ever roll.

Refrain


Secara langsung apa yang TUHAN beri inimenyiratkan satu pesan TUHAN, " Kita akan menemukan kebahagian dikedalaman hubungan kita sama TUHAN yang tentunya hubungan yang dilandasi oleh cinta kita ke TUHAN, sedalam, seintim kita sama TUHAN ya sedalam itulah kebahagiaan yang kita dapat. Dan hanya didalam TUHAN saja kita dapat memperoleh masa depan yang cerah."


Biar lewat apa yang TUHAN beri ini saya berharap saya semakin bisa melekat dengan TUHAN lagi, lebih dalam lagi dengan TUHAN dan lebih jatuh cinta lagi dengan TUHAN dan saya harap bukan hanya saya yang alami hal itu tapi seluruh teman-teman, kalian semua juga alami dan semua ini semakin membuat kita bergairah untuk kerjakan tugas dan bagian kita serta membangun hubungan lebih intim dengan TUHAN, karena Kekristenan itu bukan soal agama tapi Kekristenan itu soal hubungan kita dengan TUHAN kita. Mari saya ajak untuk alami TUHAN lebih lagi ditahun ini. TUHAN menunggu kalian semua...

Salam Kasih,
Joseph Raphael Prima 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar