Ada sebuah hal yang sangat urgent di depan, bahkan
di tahun ini. Tahun 2018 bukanlah tahun yang mudah. Ada banyak yang harus
dikerjakan, diletakkan bahkan dijalani lebih dari tahun-tahun sebelumnya.
Sebelumnya saya teringat perkataan seorang Koko
saya sekitar 3-4 tahun yang lalu, dia berkata bahwa jika kita di tahun 2018
masih bisa ngopi-ngopi dan duduk santai di Starbuck itu merupakan Anugerah
tersendiri dari TUHAN.
Dari kalimat yang diucapkannya itu saya menangkap
akan ada sebuah hal yang benar-benar serius, akankah terjadi tahun ini?
Kemungkinan besar, YA. Tapi kan kita bisa menahannya? Sama seperti beberapa
tahun yang lalu ketika awal-awal dikeluarkan Deklarasi Menahan Bencana, saat
itu selalu dibubuhi dengan embel-embel ditahan berapa tahun dsb. Awalnya saya
ikuti, namun beberapa waktu kemudian
TUHAN usik hati saya dengan berkata, “Kenapa tidak ditahan sesuai
kehendak-KU? Kenapa menentukan waktu sendiri? “ Akhirnya setiap deklarasi di
Gereja atau di Pertemuan Besar, saya tidak lagi mengucapkan embel-embel berapa
lama ditahan. Yang ujungnya hari ini
ketika saya declare yang saya katakan adalah biar yang TUHAN kehendaki itu yang
jadi, jika itu terjadi biar Kekuatan dan Kesanggupan dari-Nya turun atas
setiap kita.
Mungkin, terlihat saya berbeda sendiri dan beberapa
mempertanyakan... but it’s ok tiap orang punya bagiannya masing-masing dari
TUHAN yang mana ujungnya sama, karena satu Mandat. TUHAN bisa pakai berbagai
macam dan model Pasukan, dengan berbagai cara dan metode untuk satu Mandat.
Jika kita berpikir semua harus seperti cara yang kita terima, saat itu secara
tidak sadar kita sudah membatasi Diri-Nya yang tidak terbatas.
Yak pendahuluan cukup, mari kita masuk ke dalam hal
yang TUHAN sampaikan beberapa waktu lalu.
Pertama-tama, kita tahu bahwa TUHAN berbicara
kepada beberapa hamba-Nya yang mana mereka tidak hanya dari Indonesai saja
mengenai tahun 2018 yang adalah Tahun Goncangan. Goncangan seperti apa? Yang
paling terlihat jelas adalah Goncangan Ekonomi, namun percayalah TUHAN kita
adalah YEHOVAH JIREH dan EL SHADDAI yang luar biasa.
Dan selama bulan Januari 2018 ini beberapa
Persekutuan Doa bahkan Gereja dari berbagai Propinsi di Indonesia bersepakat
untuk memenuhi bulan ini dengan Doa dan Penyembahan 24 Jam setiap hari selama
bulan Januari ini. Untuk Yogyakarta memang cukup unik, dan bagiannya lebih besar
dari yang lainnya. Akhirnya saya mengajak komsel yang saya bina (bukan gereja
karismatik) untuk ambil bagian, saya bagi menjadi beberapa sesi. Akhirnya saya
berdoa, untuk menangkap maunya TUHAN untuk saya ambil sesi berapa. Akhirnya
saya ambil sesi 5, saya pikir sesi ini tidak terlalu berat, saat saya sampaikan
kepada salah satu kakak rohani saya, dia berkata bahwa sesi 5 itu paling berat.
Dan benar, sesi itu sangat berat buat saya.
Akhirnya sesi saya tiba dan saya mulai, saat saya
akan menyembah dan berdoa tiba-tiba TUHAN berkata, “Tunggu.“ Akhirnya saya
hanya diam dan menunggu, hingga satu waktu saya merasa ini waktunya saya buka
mata saya, dan saat itu tangan saya bergerak dan mengambil Alkitab Terjemahan Baru
saya, singkat cerita TUHAN beri beberapa ayat di Yeremia 42 dan 2 Tesalonika 2.
Saya baca pelan-pelan Kitab Yeremia Pasal 42, Pasal
ini berbicara tentang sebuah Peringatan untuk tetap tinggal di Yehuda apapun
yang terjadi, dan jangan pernah pergi ke Mesir. Saya belum ngerti benar apa
maksud-Nya secara detail hingga saya buka 2 Tesalonika 2, disitu yang dibahas
adalah kemunculan Anti KRISTUS sebelum kedatangan TUHAN YESUS yang kedua kalinya.
Dan ternyata salah seorang anak komsel saya saat dia berdoa, dia dapat hal yang
sama yaitu tentang kedatangan TUHAN YESUS, sekali lagi komsel saya bukanlah
Gereja Karismatik yang sudah sangat familiar dengan semua hal ini, bahkan
mengenai Pre-Tribulation Rapture melainkan Gereja Tradisional. Inti dari apa
yang DIA mau sampaikan adalah saat Anti KRISTUS muncul, tetaplah tinggal di
Yehuda, berdiam dalam pelukan Singa dari Yehuda, di dalam YESUS sendiri dan
jangan pernah berbalik ke Mesir, Dunia dan Anti KRISTUS karena akibatnya sudah
sangat jelas ada di ayat-ayat terakhir pada Yeremia 42.
Sabtu, 6 Januari lalu saya pergi ke Ambarrukmo
Plaza hari itu saya ke Optik untuk ambil Kartu Garansi dan ke Gramedia,
akhirnya saya ke Kidz Station dimana disitu saya bertemu salah satu kakak
seorang Pendoa juga, akhirnya saya bergabung dengan mereka, kami refresh di
Time Zone. Entah kenapa saat saya melihat beberapa mesin game Animal Kaizer,
muncul sebuah pernyataan, “TUHAN kalau engkau ijinkan aku main ini, aku tahu
ada sesuatu yang KAU mau sampaikan. “ Dan akhirnya saya ditawari, lalu mainlah
saya... dan mereka ternyata juga ikut main dan TUHAN bicara kepada mereka lewat
apa yang mereka mainkan, same with me. Singkat cerita saya dapatkan 2 kartu,
European Paper Wasp dan Piranha. Saya tahu ada sesuatu disini, sebab pada kartu
pertama yaitu EP. Wasp ada tertulis “Signal of Danger.” Itu sangat jelas,
mengenai apa yang ada di depan kita sekalian. Lalu saya berdoa dan mebncari
tahu arti dari Piranha dan EP. Wasp ini. Piranha bicara simbol sebuah grup
besar musuh (spirital enemy) sedangkan Wasp bicara simbol dari Spirit of Terror
sesuai dengan apa yang ada di Kitab Keluaran 23:27-28. Jadi TUHAN sudah beri
Signal jikalau akan ada Terror, Terror dalam jumlah Besar, dan itu dimulai dari
Spirit, dan jika itu Spirit maka yang Tubuh, mereka yang dikendalikan Spirit of
Terror ini akan menjadi Teror-Teror yang sangat mengerikan. Namun, seperti ada
tertulis jangan takut kepada mereka yang hanya dapat membunuh tubuh, tapi
takut;ah kepada DIA yang dapat membinasakan jiwa.
Setelah hari itu, suatu waktu saya buka semua
file-file lama saya, dan saya lihat satu bendel pesan TUHAN dari Rick Riddings
saat World Prayers Assembly 2012 dimana saya dengar langsung saat itu yang mana
saya dapatkan file ini saat saya mengikuti Empowered21 Asia 2013 dan akan
mengikuti Elav Conference di Israel yang dalam Anugerah-Nya saya tidak jadi
ikut serta.
Saya membaca kembali, semuanya saya perhatikan
sampai satu titik penting dimana saya sudah baca itu berkali-kali namun kali
ini saya benar-benar terperanjat.
Rick berkata, “ Tentara yang membawa perubahan
dahsyat di Timur Tengah ini sebagian besar berasal dari Korea, China dan
Indonesia. Saya yakin bahwa TUHAN memilih mereka secara khusus karena mereka telah
BERTAHAN dan MENANG dalam menghadapi PENGANIAYAAN di Negeri mereka. Di
bulan Mei 2012, pada acara World Prayer Assembly di Jakarta (Bogor), saya
melihat bahwa TIGA BANGSA inilah yang paling banyak mengirimkan delegasinya,
dan ini mengkonfirmasikan penglihatan yang saya terima bulan Februari 2012. “
Penglihatan dan Nubuat dapat dilihat di Tiga Negara Terakhir
Kata yang di Bold dan Italic itulah yang membuat
saya terperanjat. Saya langsung mengerti bahwa Indonesia adalah Pekerja
Terakhir dari 3 bangsa ini, sekaligus punya jatah, bagian dan tanggung jawab
yang lebih besar dari Korea dan China hingga akhirnya suatu kalimat
muncul, "Kalau Korea dan China saja mengalami
Penganiayaan yang seberat itu, mereka membayar harga dengan sangat mahal apakah Indonesia yang
punya jatah dan bagian lebih besar dari mereka akan membayar harga dengan lebih
murah dari mereka? Dengan bobot yang lebih ringan dari mereka? Tidak. “
Untuk sebuah Lawatan, Tuaian ada HARGA yang harus
dibayar, ada UKURAN yang harus dipenuhi. TIDAK MUNGKIN HARGANYA MURAH DAN
UKURANNYA RINGAN. Dan apa yang Indonesia alami jika dibandingkan dengan Korea
dan China masih sangat jauuuuuuuh dibawah mereka berdua.
Bulan Mei 2017, TUHAN bawa saya menghadiri
Konferensi Martir di India. Dan saat saya masih berada di sana, hari-hari itu
diputuskan bahwa Ko Ahok masuk Penjara, dimana saya pribadi secara spirit
seperti melihat bahwa dia ada di antara kami, dan dia juga TUHAN pakai sebagai
tanda KEMARTIRAN yang sedang datang, di India saat itu TUHAN berkali-kali
bicara mengenai PERSEKUSI, dan akhirnya ketika saya sudah kjembali ke Indonesia
suatu waktu muncul kosakata yang sebelumnya tidak pernah VIRAL, apa itu?
PERSEKUSI, anda pikir kebetulan? Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, sama
halnya dengan anda dan saya yang lahir bukan karena kebetulan.
Di Bulan ke 5, tanggal 5 diiringi Gempa yang
terjadi di Indonesia sekitar pukul 5 pagi, TUHAN berkata bahwa Materai ke 5
telah dibuka dan itu adalah Materai Para Martir, dimana saat itu terjadi
suddenly saya melihat banyak Tahta-Tahta kecil mengelilingi kami yang ada di
dalam Konferensi tersebut, mereka yang duduk di banyak Tahta tersebut memandang
ke arah kami, tersenyum. Detik itu saya mengerti bahwa mereka adalah Para Martir
yang menjadi bagian dari bagian besar Awan Saksi. Semua angka 5 muncul hari itu,
dan dari Indonesia ada 4 Delegasi yang berangkat hari itu, dari Jakarta,
Yogyakarta, Surabaya dan Bali. Ya, yang berangkat memang berempat... karena
orang ke 5 langsung menjadi tanda Martir bagi kami yang berada disana, siapa
lagi kalau bukan Ko Ahok.
24 Juli 2017 TUHAN beri sebuah mimpi kepada saya
dimana di dalam mimpi DIA berkata, “ Banyak anak-Ku yang ketika masa itu tiba
tetap tidak sadar bahwa mereka sudah ada di dalam masa Tribulasi. “
Anda masih berpikir Rapture terjadi sebelum masa
Tribulasi? Jawabannya sudah lewat, Gereja akan masuk masa Tribulasi sebagai
masa Pemurnian Final untuk menjadi Mempelai-Nya yang Kudus dan Tak Bercacat Cela.
Jadi anda yang berharap Rapture jadi sebelum Tribulasi, alangkah baiknya anda
bersiap-siap untuk kemungkinan terburuk yang bisa anda bayangkan. Sejak saya
masih sekitar Batita dan Balita TUHAN berkali-kali memberikan mimpi mengenai
Rapture hingga saya dewasa, berkali-kali dengan mimpi yang sama, dan itu tidak
pernah soal Rapture terjadi sebelum masa Tribulasi.
Jadi ada baiknya mulai ketika anda selesai membaca
apa yang saya tulis ini, mulailah bersiap-siap, lebih serius lagi dengan TUHAN,
persiapkan orang-orang terdekat kita. Ada banyak yang TUHAN sampaikan mengenai
masa itu namun tidak akan saya sampaikan disini, mungkin di lain waktu saya
akan sampaikan.
Satu hal terakhir yang cukup ekstrem dan
antimainstream yang mau saya sampaikan
adalah untuk hal ini sudah bukan masalah tahan menahan, melainkan isi cawan,
cawan apa itu? Cawan Martir.
Mari diingat bahwa UKURAN yang dipakai adalah BERTAHAN dan MENANG dalam
menghadapi PENGANIAYAAN .
Sepanjang Tahun 2017 TUHAN terus bicara, “ No Martyrs, No Great Harvest of Souls. “ Ini yang kita hadapi jika kita inginkan Tuaian
Besar, Mega Revival.Yang Besar dan Mega MEMANG bayarannya juga Besar dan Mega.
Mari bersiap-siap, lebih tertanam lagi di dalam
TUHAN YESUS.
TUHAN YESUS memberkati...
By HIS Grace, Love and Oath
Joseph Raphael Prima
Ada satu hal yang ajaib, di sebuah Gereja Non-Karismatik di Jogja saat Renungan Penyalaan Lilin Ibadah Malam Natal diiringi dengan Slide Video demikian, dimana bagi saya ini menjadi sebuah tanda lainnya:
Saya yakin bahwa TUHAN memilih mereka secara khusus karena mereka telah
BERTAHAN dan MENANG dalam
menghadapi PENGANIAYAAN di Negeri mereka.
menghadapi PENGANIAYAAN di Negeri mereka.
“ No Martyrs, No Great Harvest of Souls. “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar