Pages - Menu

Pages

Rabu, 17 Februari 2016

Sunat dan Hukum

Sunat, Hukum?
16 Februari 2016 - 7 Adar 5776

1 Korintus 7:18-19 Kalau seorang dipanggil dalam keadaan bersunat, janganlah ia berusaha meniadakan tanda-tanda sunat itu. Dan kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak bersunat, janganlah ia mau bersunat.
Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Elohim.

Kebanyakan dari Surat Rasul Paulus "Rabbi Shaul", menggunakan Hikmat yang dalam khas para Rabbi. Maka dari itu banyak orang 'awam' ketika membaca setiap suratnya terkadang merasa apa yang ia kemukakan selalu ada kutub positif juga kutub negatif dalam satu pembahasan yang sama. Example, tentang Sunat yang sedang kita bahas bahkan tentang keseluruhan Torah 'Taurat.'

Apakah ketika ia menulis ayat diatas, ia menentang Sunat lahiriah? Tidak. Apakah ia mengatakan lebih penting Sunat roh 'Sunat hati' daripada Sunat lahiriah? Tidak juga. Keduanya sama-sama penting.
Kuncinya apa? Dan mana kunci dari dua ayat tersebut?

Perhatikan satu kalimat terakhir, " Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Elohim."

Hukum-hukum Elohim.

Lhoh, katanya Hukum sudah tiada dan diganti Kasih Karunia?

Tidak ada yang seperti itu, itu ngawur! Kasih Karunia yang YESHUA berikan itu untuk melengkapi Hukum-HukumNYA. Itulah "Penggenapan", setau dan sekenal saya, BELIAU bukan TUHAN yang Plin dan Plan.

Kita tak akan membahas banyak tentang 'Hukum' namun mari kita lihat terjemahan lainnya :

1 Corinthians 7:18-19 Is any man called being circumcised? let him not become uncircumcised. Is any called in uncircumcision? let him not be circumcised.
Circumcision is nothing, and uncircumcision is nothing, but the keeping of the commandments of YHVH.

Kehillah in Corinth I 7:18-19 If as a ben Berit with bris milah anyone received their kri’ah, let him not conceal it; if anyone without bris milah has been called, let him without bris milah not undergo bris milah. Bris milah is not everything; nor is the lack of it; but being shomer mitzvot HaShem.

Keeping the commandments of YHVH, apa itu Commandments? Bisa kita katakan Hukum, Perintah, Dekrit, Peraturan dsb. TUHAN itu sama dari dulu, sekarang dan selama-lamanya... betul?
Oke, lalu " Shomer Mitzvot HaShem ", saya bisa katakan frase kata Ibrani ini seperti Pelaku Firman TUHAN.

Hukum yang diberikan adalah Firman, Firman adalah Perintah, Perintah adalah Peraturan, Peraturan adalah Penuntun.

Penuntun kepada KRISTUS, kepada YESHUA... sangat benar. Namun bukan berarti ketika sampai kepada YESHUA, penuntun dilenyapkan.

So, buat para pria sebenarnya mau ada Hukum Sunat " Brit Milah " ataupun tidak, sunat itu penting (secara medis)! Sunat lahiriah, sunat hati sama-sama penting.

Wanita tak bisa sunat lahiriah, istri kita nantinya itu wanita dan dia tak bisa sunat lahiriah, dia hanya bisa lakukan sunat hati secara roh.

Jadi sunat lahiriah juga adalah bagian kita, hal yang harus kita kerjakan dan lakukan. Karena istri tak punya kulit katan, hanya suami yang punya (jika belum sunat).

Ada bagian sang suami, ada bagian sang istri. Jangan banyak alasan untuk tidak sunat, dan jangan buat perintah sunat ini jadi belenggu buat engkau, yakinlah ketika engkau benar-benar cinta DIA, sesulit apapun yang DIA inginkan pasti kau lakukan dengan cinta.

Bukankah kita diajari peperangan rohani? Diajari yang roh jadi daging? Diajari kalau ada yang lahiriah pasti ada yang rohaniah? Yang fisik dan roh itu berdampingan selama kita masih dibumi.

Begitu juga tentang hal ini.

Jika anda 'alergi' dengan kata melakukan Hukum TUHAN maka gantilah dengan kata melakukan Firman TUHAN, sebab HukumNYA juga adalah FirmanNYA.

Kerjakan dengan cinta dan anugerah kasih karuniaNYA, bukan sebagai hukum yang menekan anda tapi sebagai sebuah melodi tindakan profetik anda sesuai bagian anda dan sesuai tuntunan TUHAN dalam hidup anda (dalam segala hal dan bukan hanya tentang sunat saja).

 Shalom Shalom Shalom Keluarga Abraham-Ishak-Yakub, Keluarga Bahtera, Keluarga GKKD Jogja, Keluarga EL-fenomena, Keluarga Persekutuan Eagles Squad, Keluarga PMK Ecclesia dan Keluarga KRISTUS di seluruh Indonesia dan Bangsa-Bangsa.

Baruch HaShem (Terpujilah NamaNYA), HaleluYAH (Puji TUHAN)!!! TUHAN YESHUA memberkati...

Salam Kasih,
Joseph Raphael Prima

Tidak ada komentar:

Posting Komentar