Pages - Menu

Pages

Selasa, 05 Januari 2016

Pilih Pasangan, pakai Sifat siapa?

Beberapa minggu yang lalu sebelum anak-anak SMK Penerbangan masuk Ujian Sekolah, TUHAN suruh untuk bawakan topik Pasangan Sepadan dari konteks Alkitab dan Akar Ibrani.

Saat itu saya sharekan sebagai "dasar" saja... yang memang untuk selanjutnya tinggal tunggu waktuNYA.

Sehabis kami selesai Persekutuan, saya dan beberapa teman nongkrong di kantin SMK.

Kami bahas kembali topik yang tadi secara lebih dalam sambil ngobrol hal lain juga, sampai pada satu topik saya dan kakak saya, Halymurti Bayu Putranta membahas tentang Malaikat Jatuh yang dikatakan dalam Alkitab bahasa Indonesia - Anak-Anak Allah dan Nephilim atau Keturunan Malaikat Jatuh di dalam Kitab Kejadian juga dalam Kitab Henokh (Asal-usul para Malaikat Jatuh dalam Kitab Kejadian dijelaskan secara detail di Kitab Henokh).

Ditengah pembicaraan saya tersentak, sebab TUHAN berbisik namun jelas sekali... "Mencari pasangan semaunya sendiri itu bukan cara hidup Anak-AnakKU."

Hanya satu kalimat itu, lalu saya menyadari dua hal dan langsung saya katakan waktu itu.

1. Memilih pasangan semaunya sendiri, sesuai keinginannya sendiri, sesuai 'nafsu'nya sendiri, sesuai hasratnya sendiri itu bukan yang TUHAN rancangkan untuk sebuah Perjanjian yang Suci antara DIA dan 2 Orang Anak-AnakNYA (Laki-laki dan Perempuan), dengan kata lain Marriage Covenant in the GOD of Israel.

2. Cara menyatakan cinta setelah hal pertama sudah dilakukan, cenderung kita memakai kata "menembak"... apalagi beberapa dekade terakhir ini ngetrend icon "Cupid" atau Malaikat yang bentuknya imut dan memegang anak panah, dan itu yang akhirnya menjadi dasar orang berkata, "Kapan lu nembak tu cewek/cowok?" Yang akhirnya orang hanya fokus untuk dapatkan hati orang yang dia ingini saja.

Kejadian 6
6:1 Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan,
6:2 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
6:3 Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."
6:4 Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.

Dan akhir tahun lalu, ketika menghadiri KKR The Great Awakening - Bahtera di salah satu hari TUHAN suruh saya membeli buku dari Pdt. Petrus Agung yang berjudul "Favor of GOD and Men" dan saya temukan apa yang saya bincangkan diatas Papi Agung juga bahas di buku tersebut.
Malaikat Jatuh itu kawin-terus, ada yang dia suka kawini, ada yang dia ingini kawini... begitu terus setiap hari. Maka dikatakan "Jaman di jaman Nuh hidup, penuh dengan orang saling kawin-mengawinkan." I'm not sorry, it's not a Pornography.. this is about the Truth.

Apa yang mereka (Malaikat Jatuh) lihat cantik, menarik dan menaikkan hasrat mereka [1] langsung mereka tembak [2] yang mereka suka dan kawini dan anak-anak manusia melahirkan Raksasa-Raksasa.

Karena hal itulah TUHAN memutuskan mendatangkan Air Bah.

Perempuan itu sama seperti laki-Laki, karena kita semua "Manusia" yang diberi Freewill... jadi sikap hati yang seharusnya bukan fokus "dia harus jadi milikku", namun "biar dia gunakan Freewill"nya karena aku tak bisa memaksa.

Lebih dari hal itu, apa yang TUHAN inginkan dalam sebuah Keluarga "Pasangan Sepadan" adalah semuanya menurut CaraNYA, PilihanNYA, dan Keinginan HatiNYA... bukan diri kita.

Nuh tak pernah asal memilih Pasangan bagi dirinya bahkan anak-anaknya walau memang tak pernah dicatat di dalam Alkitab. Namun Patriakh kita, Abraham, Ishak dan Yakub memilih sesuai dengan apa yang TUHAN mau, dan ingini. Dan mereka juga tidak memaksa Istri mereka untuk menerima mereka walau itu sudah dalam Kehendak TUHAN, dan memang sudah Penetapan TUHAN. Kakek Abraham, Ishak dan Yakub lakukan bagian mereka, dan TUHAN lakukan bagianNYA hingga saat ini JanjiNYA atas mereka tergendapi, "Keturunanmu akan banyak seperti Bintang di Langit dan Pasir di Laut."

-- Jangan pernah sembarangan, kalau sudah sembarangan, siapa saja yang disukai diambil... itu sifatnya siapa? Sifatnya Malaikat Jatuh, Iblis --

TUHAN YESHUA memberkati...

Salam Kasih,
Joseph Raphael Prima

Senin, 04 Januari 2016

YESHUA - Yehudim - Goyim (Part 1)





Minggu 20 Desember 2015 salah satu hal yang disampaikan dalam Ibadah Fire Community GKKD Jogja adalah “YESHUA tidak dikenali oleh murid-muridNYA pada perjalanan ke Emaus, seperti Yosef ben Ya’akov  juga tidak dikenali oleh saudara-saudaranya.”

Saat itu walaupun inti Kotbah yang disampaikan berbeda dengan apa yang akan saya sampaikan kali ini, dalam hati saya seperti merasa ada satu rahasia di dalam kalimat itu yang TUHAN mau buka.

Aneh, benar-benar aneh... YESHUA tidak dikenali oleh Murid-MuridNYA seperti Yosef ben Ya’akov tidak dikenali oleh saudara-saudaranya.

Beberapa hari kemudian TUHAN berikan jawaban lewat salah seorang HambaNYA.

Di dalam pembacaan beberapa Torah Portion (Pembacaan taurat saat Shabbat) yang lalu yaitu parashat MIKETZ dan parashat VAYIGASH, di dalamnya ada cerita Yosef, seorang Yahudi yang menjadi Penguasa di Mesir. Di dalam pembacaan Torah Portion dalam parashat VAYECHI, kita juga masih membaca cerita tentang Yosef.
Di sini, ada suatu pesan penting: "Ketika Yosef, seorang Yahudi, didandani dengan pakaian / atribut non-Yahudi, maka saudara-saudara sebangsanya gagal untuk mengenalinya."
Kapan saudara-saudara Yosef dapat mengenali Yosef? Pada saat Yehudah memberanikan diri untuk berbicara di hadapan Yosef di parashat VAYIGASH di Bereshit (Kejadian) 44:18-45:4.
Apa yang dapat kita pelajari dari cerita ini?
KETIKA SEORANG YAHUDI DIDANDANI SECARA NON-YAHUDI, MAKA SAUDARA-SAUDARA SEBANGSANYA TIDAK DAPAT MENGENALINYA.
Saat ini kita, gereja, kekristenan  telah mendandani YESHUA yang adalah seorang asli Yahudi menjadi seorang non-Yahudi. Mereka memberikan YESHUA pakaian-pakaian / atribut-atribut non-Yahudi, bahkan mereka memberikan Nama non-Yahudi kepada YESHUA menjadi YESUS dan lain sebagainya.
Pesannya : "Jika Anda sudah diselamatkan oleh YESHUA, Mesiasnya bangsa Yahudi, jika Anda sudah diadopsi (Grafted In), diangkat menjadi bagian dari keluarga besar YESHUA, Mesiasnya bangsa Yahudi menjadi satu saudara-saudara sebangsa-Nya, maka Anda mempunyai tanggung jawab untuk menjelaskan Mesiasnya bangsa Yahudi dalam konteks yang BENAR. Anda mempunyai kewajiban moral untuk membagikan sosok YESHUA dalam figur yang BENAR kapada saudara-saudara sebangsa-Nya. Bukan di dalam figur NON-YAHUDI."
Siapa yang mau berdiri di atas KEBENARAN ini?
Kalau kita, gereja dan Kekristenan masih mendandani YESHUA sebagai tokoh NON-YAHUDI, maka saudara-saudara sebangsa-Nya tidak dapat mengenali-Nya. Sama seperti fakta yang terjadi pada cerita Yosef.

Talmud Sanhedrin 98a menjelaskan:
------------------------------------------------
"Rabbi Yehoshua ben Levi (who lived in the first half of the third century), while meditating near the tomb of Rabbi Shimon Bar Yochai, was visited by the Prophet Eliyahu. "When will the Messiah come?" asked Yehoshua. "Ask him," replied the Prophet. "The Messiah is AT THE GATES OF ROME, sitting among the poor, the sick and wretched. Like them, he changes the bindings of his wounds, but does so one wound at the time, in order to be ready at a moment's notice."

Then Yehoshua went to Rome and met the Messiah and greeted him, saying "peace upon thee, Master and Teacher" and the Messiah replied "peace upon thee, O son of Levi." Yehoshua then asked "When will you be coming?" and was told "Today!". Yehoshua went back to Eliyahu and was asked what the Messiah said. 'Peace upon thee, O son of Levi', Yehoshua replied, and Eliyahu told him that that meant that he and his father would have a place in the world to come. Yehoshua then said that the Messiah had not told him the truth, because he had promised to come today but had not. Eliyahu explained "This is what he said to thee, To-day, if ye will hear his voice", a reference to Psalms 95:7, making his coming conditional with the condition not fulfilled."
Jika kita lihat GATES OF ROME = ROME = CHRISTIANITY = KE-KRISTEN-AN ... Semua gaya, pola pikir, bisa kita katakan di Yunani-sasi atau Romani-sasi. Ini dimulai pada masa Makabe dimana Yunani berusaha memaksakan semua Budaya, Bahasa Ibrani untuk digantikan dengan semua Bahasa dan Budaya Yunani dan ini terjadi beberapa masa sebelum YESHUA datang ke dunia untuk yang pertama kali.

Dari sisi Yudaisme mangerti bahwa YESHUA ditawan di dalam Ke-Kristen-an. Oleh sebab itu dibutuhkan "full of knowledge; full of understanding" dari ke-Kristen-an untuk dapat mengembalikan YESHUA di dalam KONTEKS YANG BENAR, kembali ke Akar Ibrani.
Roma 11:25
Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai JUMLAH YANG PENUH dari bangsa-bangsa lain telah masuk.

Jika dalam Messianic Judaism, JUMLAH YANG PENUH = berbicara tentang "FULL OF KNOWLEDGE; FULL OF UNDERSTANDING" peranan non-Yahudi di dalam Mesias.

Mesias tidak akan pernah datang kembali sampai saatnya ke-Kristen-an mengembalikan Dia di dalam KONTEKS YANG SEBENARNYA sebagai JEWISH MESSIAH, sehingga kaum sebangsa-Nya dapat menerima-Nya.

Maka dalam Kekristenan JUMLAH YANG PENUH itu adalah benar-benar JUMLAH dari Bangsa-Bangsa atau dengan kata lain kita memenuhi Cawan Jiwa-Jiwa.

Keduanya menyambung karena Kekristenan dan Messianic bukan dua hal yang berbeda, kita semua satu tubuh dan semua yang DIA katakan kepada kita memiliki benang merah satu sama lain. JUMLAH BANGSA-BANGSA LAIN PENUH lalu ISRAEL DISELAMATKAN, Maka kita ini bertanggung jawab untuk memenuhi Cawan Jiwa-Jiwa sambil kita memenuhi Cawan Pengetahuan “Akan DIA yang Sejati” bukan hasil pikiran manusia namun DIA yang sejati sebagai Mesias Bangsa Israel. Hingga akhirnya ISRAEL is SAVED by YESHUA. Namun ingat ada Proses, dan di dalam Proses ada Harga yang harus Dibayar... apa yang harus dibayar? Kita harus kembali ke yang murni, yang awal untuk mencapai akhir, belajar mengetahui TUHAN YESHUA dari pola pikir dan cara pandang Ibrani, Yahudi bukan Yunani maupun Roma. Sebelum DIA datang, DIA bukan TUHAN orang Yunani, bukan juga TUHAN orang Romawi... DIA datang juga bukan sebagai orang kedua bangsa itu namun sebagai seorang Yahudi.

Memang DIA datang untuk Dunia, namun DIA datang ke Israel, ke dalam Bangsa Yahudi, sekian ribu tahun menyertai orang Yahudi dan Moyang mereka yang akhirnya DIA datang dan hidup diantara mereka.

Bahaya teologi penggantian adalah Gereja merasa ada untuk menggantikan israel sebagai Bangsa Pilihan, tidak aneh jika banyak Gereja yang mengutuk Israel dan menghendaki mereka lenyap dari peta. Itu tipuan, itu deception dari iblis. (Akan kita bahas di Artikel selanjutnya)

Ingat, Yosef ben Ya’akov tidak bisa dikenali oleh Saudara-Saudaranya saat dia berpakaian sebagai goyim (non Yahudi) dimana saat itu dia menjadi Penguasa Mesir. Dan YESHUA tidak bisa dikenali oleh saudara-saudaraNYA, oleh bangsaNYA, oleh UmatNYA karena kita mendandaniNYA dengan Atribut Goyim, Yunani / Roma itulah mengapa Bangsa Israel saat ini banyak yang menolak YESHUA selain karena ‘masa lalu’, juga karena yang mereka lihat YESHUA bukanlah MESIAS, karena di dunia ini yang punya kepercayaan tentang MESIAS hanyalah bangsa Yahudi, yang tentunya adalah MESIAS Yahudi.

Jangan lupakan dimana di dalam YESHUA tidak ada lagi Goyim, sebab semua Goyim yang menerima YESHUA sebagai TUHAN dan MESIAS dikatakan masuk ke dalam Rumah YESHUA, menjadi Satu Tubuh dengan Israel, dan menjadi Zera of Avraham (Abraham’s Seed), Keturunan Abraham, siapa keturunan Abraham, Ishak dan Yakub? Sudah pasti bukan Yunani ataupun Roma.

Mari kita ambil bagian kita sebagai gereja TUHAN, sebagai orang-orang yang diangkat sebagai Saudara si “Sulung” yang Di Sulungkan sembari kita juga ambil bagian bagi Saudara si “Sulung.”

Yudaisme (Yehuda) - Kekristenan (Efraim)
Yehezkiel 37:16-19

Hu Yavo (DIA akan Datang), Bo YESHUA (Datanglah TUHAN YESUS)!!!
Revelation 22:20

TUHAN YESHUA (YESUS) Memberkati....

Salam Kasih,
Yosef Rafael Alef
(Joseph Raphael Primantoro)