Pages - Menu

Pages

Selasa, 01 Oktober 2013

Ringkasan "Love Conference" 27 September 2013 Jogja Part2






Ringkasan "Love Conference" 27 September 2013 Jogja
Jurnalis :Gabriel Kasih
Sesi untuk Wanita


Sebelum kita memulai hubungan pastikan kita UTUH dahulu…
Mungkin kita punya latar belakang keluarga yang tidak baik, mungkin kita pernah punya hubungan yang tidak kudus, menyakitkan dll. Hal-hal tsb pastinya membuat kita kepahitan, membuat hati kita penuh luka – tidak utuh –

Jadi apa itu utuh??
Utuh itu adalah kondisi dimana kita dipulihkan sama sekali, jadi baru sama sekali. Tak ada lubang sana sini di hati kita.. lubang karna kehilangan kasih sayang, lubang yang hanya bisa diisi oleh Kasih Tuhan yang Agape… Tidak Cuma dipulikan, tetapi terus menerus roh, jiwa, dan tubuh kita dibangun dalam Tuhan.
Taukah bahwa perasaan manusia itu termasuk dalam jiwa? Dan perasaan inilah yang biasanya mendominasi para wanita..

Oleh karna itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah BURN THE BRIDGE. Putuskan jembatan masa lalu kita. Setiap kepahitan keluarga. Setiap hubungan yang tidak kudus. Setiap trauma. Setiap kekhawatiran, kekecewaan, ketakutan masa depan, keraguan, ketidakpercayaan, dll.
Jangan nengok ke belakang. Arahkan pandangan ke depan. Arahkan HATImu juga ke depan.

Ci Imei sebagai pembicara share tentang pengalamannya.
Dulu cici mempunyai seorang teman laki-laki. Awalnya cici tdk suka dgn orang ini, tapi cici sangat sering ketemu dengan orang ini. Mulai dari pagi sarapan bareng, dianter ke kampus, siang makan bareng lagi, pulang bareng, ntar makan malem bareng… gitu tiap hari. Dari pertemuan2 itu cici sering mencurahkan emosi.nya dan orang ini pun juga. Terjadilah saling curhat emosional dan itu sangat sering.. Lama-lama sadar atau tidak terbentuklah JEMBATAN EMOSIONAL. Inilah yg buat orang itu kalo ditinggal sebentar aja kangennya luar biasa. Apalagi kalo ditambah kontak fisik (pegang sana, pegang sini). Suatu hari orang ini pergi selama satu minggu dan selama itu Tuhan bilang cici harus putuh hubungan dgn orang ini. Hubungan mereka memang hubungan tanpa status tapi untuk putus itu ndak muda bagi cici karna jembatan itu tadi. Cici blg sama org itu dan orang itu langsung ga kontak sama sekali sama cici. Bayangkan hubungan yg deket banget apalagi punya hubungan emosional khusus tau2 dah ga ada lagi yang kayak gitu.
Sakit? Memang. Tapi itu baik buat daging kita.

Tuhan tau yang terbaik kita ada di depan kita. Sekalipun kita merengek meminta hal yang kita suka yang ada dibelakang, Tuhan itu tetap menggendong kita untuk jalan terus ke depan sekalipun mata kita tetap lihat hal yang kita mau di belakang, sampai akhirnya Dia alihkan pandangan kita.

Memang tidak mudah. Tapi kalau kita bayar harga kekudusan di depan (sebelum memulai pernikahan), kita akan menikmati pernikahan yang luar biasa dari pada kita membayar harga saat pernikahan kita akibat ketidak kudusan saat pacaran.
Pernikahan yang benar2 dipersiapkan dalam kekudusan pasti mempunyai hadirat yang berbeda dengan yang tidak saat janji pernikahan.

Kadang orang bilang “urusan pacaran itu urusanku”. Benarkah?
Kalau kita bangun hubungan, kita itu mempertanggungjawabkan hubungan itu sama pengayom kita yaitu ortu kita, gembala kita, kakak rohani kita yang berjaga-jaga atas jiwa kita. Jangan tolak tegoran2 mereka..

Dambakan kalo kita menikah bsk kita bisa bilang sama Tuhan : Aku mempersiapkan pernikahanku dalam kekudusan, bukan dengan dengan luka-luka atau masa lalu, dll.

Kenapa perlu pernikahan dipersiapkan?
Taukan tmn2 kalo tujuan pernikahan kita itu besar dan dahsyat banget?
Tujuan pernikahan adalah menghasilkan keturunan-keturunan yang akan menguasai bumi ( Kejadian 1:26-28). Bayangkan bumi dikuasai oleh keturunan2 yang takut akan Allah! Itu merupakan ancaman besar bagi setan.

Jadi bagaimana cara setan merusak MIMPI BESAR BAPA itu? Dengan menghancurkan pernikahan mereka. How? Dengan merusak pranikah mereka dengan ketidakkudusan. Apapun yang kita tabur saat pra nikah kita itu yang akan kita tuai di keturunan kita.

Kalau 2 orang memulai hubungan (kudus maupun tdk kudus) hal itu diibaratkan 2 kertas yang dilem sempurna. Bayangkan kalo kertas itu dipisah lagi. Pasti ada bagian yang satu nempel ke yg lain atau disobek separo dulu baru dipisahin (kalo kata orang separuh jiwaku pergi… hhe). Na hubungannya ma kita? Bisa jadi karakter yg jelek ato yg ndak kita inginkan dari pasangan kita yg sdh putus (bagian dari kertas lain) itu muncul ke keturunan kita…

So, apa pun yang kita pergumulkan ttg pasangan hidup baik yg uda pasti ato yg belum, hadapkan sama Tuhan. Ngomong juga ke pemimpin rohanimu. Alangkah baik kalo kamu share dengan pemimpin rohani.mu yang sudah punya pasangan hidup.

- Siap untuk menjadi generasi yang terbaik dan menghasilkan generasi yang lebih baik -





TUHAN YESUS memberkati
 
Regards :
Gabriel Kasih

https://www.facebook.com/gabriela.kasih?fref=ts

Salam Kasih,

Joseph Raphael Primantoro H.S


Tidak ada komentar:

Posting Komentar