Ev. Yusak Tjipto Purnomo atau sering dipanggil Engkong
Yusak adalah seorang yang sangat berpengaruh dalam hidup saya dengan TUHAN,
lewat beliau TUHAN ajari banyak hal yang beberapa diantaranya “Masuk Surga itu
ga gandengan”,”Selalu ucap syukur”, “Jujur
dihadapan TUHAN” dan yang paling khas dari beliau adalah “NGGLINDHING WAE.”
Yang tidak kalah pentingnya yang TUHAN ajarkan
kepada beliau dan yang beliau ajarkan dan selalu ingatkan adalah kita ini hanya
Hamba yang tidak berguna kalau TUHAN tidak gunakan kita, jadi setelah melakukan
apapun yang TUHAN perintahkan kembalikan semua pengagungan, kemuliaan, pujian,
kejayaan dan ucapan syukur kepada DIA yang Bertahta.
Sejujurnya TUHAN sudah beberapa kali memberikan
tanda bahwa hambaNYA ini akan pulang sebentar lagi namun tidak jelas kapan.
Ketika 2 hari sebelum 1 Mei 2016, hari ulang tahun ‘Kalender Masehi’saya
dapatkan hadiah yang luar biasa dari TUHAN, saya sakit selama hampir satu bulan,
hampir sepanjang bulan Mei saya tak bisa keluar rumah dan saya hanya berdiam
diri. Saya tahu itu waktu TUHAN ingin saya lebih lagi punya waktu bersama DIA.
Banyak hal yang kami bicarakan termasuk tentang Engkong Yusak, praktis selama
season ulang tahun saya di 1 Mei dan 17 Iyar. Satu hari pemimpin saya berkata, “Engkong
sebentar lagi pulang.” Dan memang setahun terakhir Engkong lakukan hal yang
sangat tidak biasa, selama setahun beliau tak pernah tidur. Waktu tidurnya ia
ganti dengan berdoa dan baca firman, kalaupun beliau tertidur, beliau tertidur
dengan sikap berdoa.
Dan sejujurnya di dalam roh saya, saya seperti
menunggu kepulangan beliau. Entah mengapaitu menjadi sebuah kerinduan
tersendiri. Beberapa hari sebelum saya berangkat ke semarang, hari itu saya
sedang ada diatas motor, saya ngobrol dengan TUHAN dan bertanya tentang “CARANYA”memilih
Pasangan Sepadan. Sampai warnet TUHAN suruh saya dengarkan Kotbah Engkong yang
berjudul “Waspada Kejatuhan Gideon” yang sampai hari kepulangan beliau saya
dengarkan kembali sampai 3x dan DIA jawab disitu. Ada banyak hal lain yang
disampaikan, termasuk menjadi penyambung lidah TUHAN, yang mana perkataanNYA akan
disampaikan lewat tulisan ini.
Tanggal 21 Juni 2016 ketika saya dalam perjalanan
pulang dari Solo ke Jogja, saya dengarkan kotbah Papi Agung itu saya sendiri
yang ingin dengarkan namun setelah selesai TUHAN suruh dengan kotbah Engkong
Yusak tentang “Kesepakatan kita dengan TUHAN.” Disitu Engkong bicara dan cerita
kejadian saat Emak Kiat sakit saat di Pelayanan di Australia. Jika di kotbah
Engkong yang “Waspada Kejatuhan Gideon” beliau berkata, “ Berbahagialah
orang-orang yang pulang di saat-saat ini “ dan di Kotbah “Kesepakatan kita dengan
TUHAN” Engkong berkata tentang kerinduannya untuk pulang ke rumah BAPA. Itu
tanda kesekian tentang kepulangan beliau.
Tanggal 22 Juni 2016 sepulang saya dari merayakan
ulang tahun putra dari Guru Agama di SMK saya, diperjalanan TUHAN suruh saya
mampir ke warnet, padahal saat itu sudah pukul 22.30wib.Saya taat walau saya
tak tahu apa yang harus saya lakukan diwarnet,akhirnya saya hanay download
video kotbah. Sebelumnya saya harus tunggu antrian sebab saat itu warnet sedang
penuh, ketika ada yang sudah selesai dan giliran saya untuk masuk ke bilik
komputer, saya dapatkan Bilik Nomor 23. Ketika saya menuju bilik bingung karena
seperti ada sesuatu tentang angka 23 ini. Satu jam lebihsaya selesai,dan ketika
saya keluar bilik saya lihat lagi Nomor Bilik saya, Nomor 23. Dan saya
bertanya, “ TUHAN ini apa? Maksud angka 23 itu apa to TUHAN? DIA diam...
Sampai rumah hampir pukul 00.00 wib, sampai pukul 01.00
wib saya belum bisa tidur.Saya tidak tahu ada apa, dan tepat pukul 01.08 wib
kakak saya kirim line, di notifikasi tertulis “Telah menyelesaikan semua dengan
kuat...” dan suddenly saya ngerti dan dari dalam hati, ROH KUDUS berkata, “Yusak
Pulang!” Saat Papi Agung pulang saya cukup kaget, namun saat Engkong Yusak
pulang saya cukup siap sebab DIA banyak berikan clue tentang kepulangannya.
Akhirnya saya hanya berdiam hingga pukul 02.30wib
dan saya tertidur. Esok paginya TUHAN suruh saya lihat tanggal 23 Juni 2016
dalam kalender Ibrani, hari itu adalah tanggal 17 Sivan 5776. Banyak hal
terjadi di 17 Sivan, 17 Sivan adalah hari ke 11 Musa ada di puncak Gunung Sinai
untuk terima Torah.
Yang membuat saya sangat kaget adalah 17 Sivan
adalah hari ke30 setelah ulang tahun saya menurut kalender Ibrani, 17 Iyar. Ada
dua event yang sangat luar biasa dan membuat saya speechless. 17 Iyar adalah
hari dimana TUHAN menutup Pintu Bahtera dan Air Bah datang, sedang 17 Sivan
adalah hari dimana Bahtera Nuh mendarat di Gunung Ararat. Bukan sebuah kebetulan
jika Engkong Yusak adalah salah satu Metusalah bagi Generasi ini, bagi Generasi
Terakhir dan memang Beliau adalah sang Pilar. Saya ingat benar bahwa Papi Agung
pernah menyampaikan bahwa jika Engkong pulang, Air Bah itu datang. Semuanya
jebol... 17 Sivan, hari ke 11 Musa diatas Gunung Sinai... 11 berarti Chaos, so
mari siap-siap.
Lalu saya berdoa lagi dan TUHAN bukakan maksud
angka 23, ada dua nama Ibrani Chaya dan Chedva. Keduanya memiliki nilai Gematria
23,Chaya berarti Kehidupan dan Hidup sedang Chedva berarti Sukacita... Engkong
sudah Hidup dalam Kehidupan yang penuh dengan Sukacita di Rumah BAPA seperti
Kerinduannya selama ini. Ada satu kata Ibrani lagi, Zabach yang berarti Offering,
Persembahan dan Bulan Sivan itu terkoneksi dengan Suku Lewi, Suku Imam...
bukankah hidup Engkong berisi Offering setiap hari kepada TUHAN dan Musa adalah
seorang Lewi? Sungguh bukan suatu kebetulan.
Yang terakhir, beberapa waktu lalu seorang hamba
TUHAN share :
Huruf ke 9
dari alfabet Ibrani adalah 'tet'... Kata 'tov' (טוב) yg berarti 'sungguh amat baik', 'well, very good,
pleasing' dan kata 'tov' terdiri dari alfabet ini... Dan alfabet ini pertama
kali muncul di Kejadian 1:31.
Yesus
meninggal di jam ke 9 alias jam 15.00 dan Ia berseru: 'It is finished!' atau
'It is complete!' dan kematianNya menebus dosa seluruh umat manusia.
Angka 9 juga
mewakili 9 Buah Roh (Galatia 5:22-23). Ini bukan perhitungan klenik, tapi
Alkitabiah
-HCE
-HCE
Dan ada satu lagi rahasia tentang angka 23 dan 9, Firman
TUHAN dalam Kejadian 1 “Parashat Bereshit”, “Dan Tuhan bersabda jadilah terang
dan terangpun jadi”, "G-D said,Let there be light and there
was light” dalam bahasa Ibrani terdiri dari 23 Huruf Ibrani ["וַיֹּאמֶר אֱלֹהִים, יְהִי אוֹר; וַיְהִי-אוֹר" (vayo'mer 'Elohiym yehiy 'or vayehiy
'or).] Dan Gematria value dari kata Terang atau Ohr (‘or) berjumlah 207
dimana angka 207 didapat dari 9 x 23!!!
HambaNYA yang telah jadi Terang bagi Bangsa-Bangsa,
bagi Generasi ini untuk TUHAN telah selesai menyelesaikan mandat dan tugasnya
dengan baikdan tuntas, selesai dengan kuat. Ini waktunya bagi kita selesaikan
apa yang jadi mandat dan tugas kita masing-masing sebagai TubuhNYA, salah
satunya menjadi Terang bagi Bangsa-Bangsa, Menjadi Terang Dunia ( Terang Alam
Semesta – Terjemahan Bahasa Ibrani ).
יְבָרֶכְךָ יהוה, וְיִשְׁמְרֶךָ
Y'varekhekha Adonai v'yishmerekha
May the L-rd
make His face shed light upon you and be gracious unto you -
יָאֵר יהוה פָּנָיו אֵלֶיךָ, וִיחֻנֶּךָּ
Ya'er Adonai panav eleikha vichunekha
May the L-rd
lift up His face unto you and give you peace -
יִשָּׂא יהוה פָּנָיו אֵלֶיךָ, וְיָשֵׂם לְךָ שָׁלוֹם
Yissa Adonai panav eleikha v'yasem l'kha shalom
BAMIDBAR
6:23-27
Baruch Haba B’Shem Adonai Yeshua...
By HIS Grace,
Joseph Raphael Prima
Baruch HaShem, HaleluYAH!!!