Ketika baca Freedom
Life semalem di Yesaya 32, ada beberapa ayat yang tertanam kuat dibenakku. Dan
sampai tidur ayat itu masih keinget jelas, dan aku pun bertanya-tanya sama
TUHAN apa maksudnya. Soalnya jelas sekali secara harafiah ayat itu memaksudkan
bahwa karena TUHAN sendiri Padang Gurun bisa menjadi Kebun Buah-Buahan. Namun
aku ngerasa ada hal yang lain yang TUHAN mau sampaikan. Namun sampai tertidur
pun DIA belum bicara satu katapun untuk penjelasan ayat ini.
Ay
15 : Sampai dicurahkan kepada kita Roh dari atas: Maka padang gurun akan
menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan.
Ay 16
: Di padang gurun selalu akan berlaku keadilan dan di kebun buah-buahan akan
tetap ada kebenaran.
Ay 17
: Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat
kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.
Jelas sekali bukan? Padang Gurun akan menjadi Kebun Buah-Buahan
jika TUHAN mencurahkan RohNYA. Sampai pada pagi hari aku bangun tidur, setelah
liat hp bentar lalu aku doa. Dan setelah itu aku freedom life baca Mazmur 87 tapi aku tidak akan bahas itu, dan setelah
selesai ROH KUDUS gerakkan kembali untuk aku baca Yesaya 32 lagi. Dan ketika
sampai di ayat 15-17 mata Roh ku terbuka, dimana aku bisa langsung paham bahwa
Padang Gurun yang dimaksud adalah Torah sedangkan Kebun Buah-Buahan adalah
Kasih Karunia.
Memang
agak sulit menerima juga waktu itu, lalu aku tanya maksudnya bagaimana? TUHAN
lalu pengertian begini , “ Kita cenderung melihat Torah hanya sebagai
hukum-hukum yang mematikan dan agamawi. Namun itu karena kita terlalu terpaku
pada Torah yang sebagai hukum bukan kepada si Pemilik Torah itu sendiri. Maka
dari itu Torah adalah Padang Gurun karena dianggap mematikan dan membosankan
yang akhirnya rasa bosan itu jadi kematian rohani yang berujung pada rutinitas
saja. ” Dan dengan pengertian itu terjawab sudah.
Torah
ini sebenarnya adalah suatu perjanjian, dimana Torah berisi peraturan-peraturan
dimana saat itu diterima manusia (Umat pilihanNYA) dan diwakili oleh Musa. Dan
ketika TUHAN “YHWH” memberikan peraturan itu kepada Musa dan Musa menerima saat
itu juga Torah adalah perjanjian abadi antara TUHAN dan umatNYA. Peraturan
berbeda dengan hukum, ketika peraturan ditaati itu bukan hukum namun ketika
dilanggar baru jadi hukum. Jadi sikap kita lah yang menentukan perjanjian itu
berdampak apa (Positif atau Negatif) bagi kita.
Memang
benar dan saya setuju jika Torah tidak menyelamatkan kita, hanya karena TUHAN
memberikan Kasih Karunia lah kita terima keselamatan. Torah tidak
menyempurnakan apapun karena TUHAN YESUS yang menyempurnakan segalanya namun
Torah sebagai peraturan, perjanjian abadi ialah sempurna. Mengapa saya katakan
Torah itu sempurna, karena si Pemberi, si Pemilik ialah TUHAN yang
sempurna. Yang membuat tidak sempurna
itu adalah sikap dan pandangan kita.
Diayat
15 dikatakan bahwa jika RohNYA dicurahkan maka padang gurun akan jadi kebun
buah-buahan. Kalo kita lihat dalam konteks keselamatan maka padang gurun adalah
sebelum kita diselamatkan (Torah tidak menyelamatkan) dan kebun buah-buahan
adalah setelah kita diselamatkan (Kasih Karunia TUHAN YESUS menyelamatkan).
Yang membawa keselamatan itu adalah ROH KUDUS yang memimpin setiap kita untuk
menerima TUHAN YESUS sebagai TUHAN dan MESIAS kita. Namun diayat ini juga
tersimpan satu rahasia kecil (namun besar) yang cukup penting, lihat padang
gurun adalah tempat tanpa apapun hanya pasir, keadaan gersang dan panas… namun
setelah ROH TUHAN dicurahkan, Keselamatan dan Kasih Karunia dicurahkan baru
padang gurun itu menjadi sebuah kebun buah yang akhirnya dianggap hutan. Bagi
saya ini bukan hanya dianggap sebagai hutan, karena jika itu dianggap sebagai
hutan maka kebun buahnya memiliki banyak sekali pohon yang menyerupai hutan
yang lebat!! Karena apa? Jika dilihat dalam terjemahan -The Message- yang
ditulis adalah “Forests” bukan Forest ini menandakan kelebatan hutan itu
sendiri. Dan tahukah disini point pentingnya, di Alkitab dikatakan Israel
adalah Tunas Zaitun asli dimana bangsa-bangsa lain adalah Tunas Zaitun liar
yang dicangkokkan kepada Tunas Zaitun Asli didalam Pokok Zaitun yang adalah
TUHAN YESUS sendiri. Beberapa hari ini TUHAN bicara pada saya untuk jangan
pernah melupakan Tunas Asli. Atau bisa
dibilang jangan melupakan Akarnya. Dan hutan inilah dimana Tunas Asli dan Liar
saling bertumbuh didalam TUHAN YESUS karena Keselamatan telah dicurahkan
disitu.
Kita
melaju ke ayat 16, disini kita bisa lihat bahwa didalam Padang Gurun ini ada Keadilan. Bagaimana bisa? Pastilah
kita memikirkan hal itu sebelum tau kedalaman ayat ini dimana saya sendiri
terkagum-kagum dengan DIA. KedalamanNYA sungguh membuat saya terpesona sekali
sampai-sampai saya tidak bisa berhenti mengagumi keindahan kedalaman firmanNYA.
Keadilan adalah hal dimana hal ini terdapat disuatu wilayah, negara, kerajaan
yang memiliki peraturan entah hal itu peraturan tertulis ataupun lisan tapi
yang jelas Keadilan hanya ada ditengah-tengah suatu tempat yang memiliki
Peraturan. Dan untuk kita TUHAN YESUS memberi kita Torah. Torah adalah
kebenaran, karena yang memberikan hal itu adalah Kebenaran itu sendiri. Kalo
kita lihat di The Message dikatakan “Justice will move into badlands desert”
dimana bahasa indonesianya *Keadilan akan masuk kedalam padang gurun yang
buruk. Padang Gurun sebelum dijadikan Kebun buah-buahan adalah tempat yang
buruk. Karena apa? Karena tidak ada peraturan, tidak ada kebenaran, tidak ada
keadilan. Maka dari itu untuk merubah tempat itu menjadi tempat yang indah maka
TUHAN membuat Padang Gurun itu menjadi tempat yang memiliki Peraturan sehingga
Keadilan tercipta disitu dimana Peraturan itu adalah Kebenaran dari Sang
Kebenaran Sejati. Dan pada kalimat selanjutnya kita bisa tau bahwa didalam
Kebun buah-buahan akan tetap ada Kebenaran. Jadi bisa dipastikan bahwa didalam
Kebun buah-buahan (Kasih Karunia) masih akan tetap ada Kebenaran termasuk
Peraturan dan Keadilan tersebut.
Diayat
17 kita bisa melihat lagi kelanjutan dari ayat 15-16 dimana ada Kebenaran
disitu akan tumbuh Damai Sejahtera, dan akibat dari Kebenaran itu adalah ketenangan
dan ketenteraman untuk selama-lamanya. Jadi bisa kita lihat Ketika TUHAN ubah
Padang Gurun menjadi tempat yang memiliki Peraturan Ilahi (Torah) yang akhirnya
karena Kasih KaruniaNYA maka Roh NYA tercurah sehingga Padang Gurun itu berubah
menjadi Kebun Buah-buahan. Dan lihatlah lokasi Kebun Buah itu “sama” dengan
lokasi Padang Gurun, jadi Padang Gurun tidak dipindah… tidak juga serta merta
digantikan oleh Kebun buah-buahan karena dikatakan hal yang ada di Padang Gurun
yaitu Kebenaran dari Peraturan dan Keadilan tetap ada didalam Kebun Buah-buahan
sehingga ketenangan dan ketentraman akan tercipta untuk selama-lamanya.
Hal
ini diteguhkan kembali oleh perkataan TUHAN YESUS di Matius 5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan
untuk menggenapinya.” Dengan jelas DIA katakana DIA datang bukan untuk
menghapus Torah namun menggenapinya. Jika kita lihat di The Message akan lebih
jelas lagi "Don’t suppose for a minute that I have come to demolish the
Scriptures—either God’s Law (Torah) or the Prophets. I’m not here to demolish
but to complete. I am going to put it all together (With Grace), pull it all together
in a vast panorama.” Dimana
bahasa indonesianya adalah “Jangan sangka bahwa aku datang untuk menghancurkan
Firman-salah satunya Torah atau Kitab Para Nabi. Aku disini tidak untuk
menghancurkan tapi untuk menggenapi. Aku akan menaruh itu semua secara
bersamaan (Dengan Kasih Karunia), taruh semua itu didalam satu bejana yang
besar (Panorama adalah suatu yang luas-besar). Jadi jelas bukan bahwa TUHAN
YESUS pun mengakui Torah karena memang Torah adalah bagian dari diriNYA dan kalo
kita cermati para rasul diperjanjian baru juga mempelajari Torah dan
menaatinya. Dan pada ayat ke 18 Karena
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini,
satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi. Jelas bisa kita lihat pada ayat 18 kembali diperjelas apa
pesan dan maksud TUHAN YESUS tentang kedatanganNYA dan Torah. Kalo kita belajar
huruf ibrani maka kita akan tau “iota” adalah satu komponen terkecil dalam
rangkaian huruf ibrani atau bisa dikatakan “tanda baca” tidak lebih/kurang
seperti tanda titik, koma dan sebagainya. Namun DIA katakan tanda baca saja tak
boleh hilang apalagi kalau kita meniadakannya. Pada terjemahan The Message
dikatakan “God’s Law is more real and lasting than the stars in the sky and the
ground at your feet. Long after stars burn out and earth wears out, God’s Law
will be alive and working.” Jika kita artikan dalam bahasa Indonesia
menjadi God’s Law atau yang dimaksud adalah Torah itu lebih nyata dan kekal
daripada bintang-bintang dilangit dan tanah dibawah kakimu. Jauh setelah
bintang-bintang habis dan bumi lenyap, Torah akan tetap hidup dan bekerja.
Bahkan
dalam rangkaian pesanNYA selanjutnya di ayat 19 DIA mengemukakan konsekuensi
setiap orang yang mengurangi Torah atau bahkan meniadakannya. Ini menandakan
bahwa TUHAN YESUS serius tentang hal ini, dan pesan terakhir diperikop ini
adalah di ayat 20 yaitu Maka Aku berkata
kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke
dalam Kerajaan Sorga. Para ahli Taurat dan orang Farisi sudah benar dalam
mengaplikasikan Torah namun belum
benar 100% karena mereka tidak percaya kepada TUHAN YESUS dan belum mau menerima
Kasih Karunia yang TUHAN berikan sebagai pendamping Torah yang mereka taati.
Torah dan Kasih Karunia itu saling berdampingan, dan bisa disebut sebagai
Sepadan. [Saya tidak tau tapi saya ketika
kata ketik Sepadan tiba tiba saja saya dapatkan pengertian bahwa Torah dan
Kasih Karunia adalah gambaran untuk setiap Pasangan yang Sepadan dimana Torah
adalah sisi Maskulin TUHAN dan Kasih Karunia adalah sisi Feminim TUHAN].
Jadi Torah dan Kasih Karunia adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan satu sama
lain.
Saya
dengan seluruh yang saya tulis disini bukan bertujuan untuk menggurui namun
saya hanya ingin memberitakan, mensharekan apa yang TUHAN taruh dan ajar pada
saya. Bukan karena pengetahuan saya namun karena kedalaman pengetahuanNYA
karena DIA lah si Empunya seluruh pengetahuan didunia ini. Dan dengan seluruh
hal ini saya juga tidak memaksa anda sekalian untuk sepaham dengan saya karena
hal ini sama ketika kita belum percaya dan kita dikabarkan berita keselamatan
dimana keselamatan tidak bisa diterima dengan pemaksaan hanya dengan kerendahan
hati dan kerelaan hatilah kita menerima TUHAN YESUS sebagai TUHAN dan MESIAS
kita begitu juga dengan Torah ini. Jujur sekali bahwa saya sendiri dahulu juga
menganggap Torah sebagai hukum yang mematikan, tidak ada bagusnya (kalo kita
memikirkan kenyamanan, keenakan atau hal yang bagus). Namun beberapa bulan
terakhir ini TUHAN bawa saya untuk menemukan Akar saya kembali, Tunas AsliNYA.
Ya memang semuanya tidak mudah dimana saya terus berdialog dengan TUHAN
masalah ini sampai sedikit demi sedikit DIA mulai memberi saya
kebenaran-kebenaranNYA entah DIA berikan secara langsung, lewat buku yang saya
baca ataupun lewat hambaNYA.
Sebagai
penutup saya ingin bagikan satu ayat teguran yang menurut saya cukup keras,
dimana say abaca ayat ini saat freedom life minggu kemarin di Yesaya 24. Dimana
ayat itu terletak di ayat ke 5, “Bumi
cemar karena penduduknya, sebab mereka melanggar undang-undang, mengubah
ketetapan dan mengingkari perjanjian abadi.” Dimana dalam terjemahan The Message dikatakan “Earth
is polluted by its very own people, who have broken its laws, Disrupted its
order, violated the sacred and eternal covenant.” Jika kita terjemahkan
dalam bahasa Indonesia akan berbunyi Bumi terpolusi oleh manusianya (yang
menghuni) sendiri, yang telah merusak hukum, mengacaukan perintah, melanggar
kekudusan dan perjanjian abadi. Kita tau laws yang dimaksud adalah Torah, dan
karena pelanggaran, mengubah ketetapan serta mengingkari Torah yang adalah
perjanjian abadi, bumi menjadi terpolusi dan cemar. Dan jangan bilang ini
diperjanjian lama dan tertulis dalam Kitab Para Nabi - Yesaya|Yeshayahu karena
perikop ini adalah bagian dari pasal pertama dari Nubuat tentang Akhir Zaman
dengan judul perikop Bumi Dihancurkan dan sangat-sangat terhubung dengan Kitab
Wahyu yang diperoleh Yohanes murid/rasul TUHAN YESUS. Jadi sekali lagi saya
hanya menyampaikan apa yang saya peroleh dari TUHAN dan bukan untuk bahan
perdebatan biarlah hikmatNYA yang menuntun bukan pikiran logika kita.
TUHAN
YESUS memberkati….
[Torah and Grace are Unity in YESHUA
HAMASHIAKH-JESUS CHRIST]
Salam kasih,
Joseph Raphael Primantoro H.S