Sebuah kesempatan
istimewa Tabloit GLORIA diperkenankan mewawancarai Raja Surakarta Pakoe Boewono
XIII bernama Sinuhun Tedjo Woelan. Dalam wawancara eksklusif ini, terkuak
pengakuan sosok Pakoe Boewono xiii telah melihat dan bertemu Isa Almasih, yang
disebut-sebut Ratu Adil. Bagaimana kisahnya berikut petikan wawancara Andriant
wartawan Gloria dengan Sihuhun Tedjo Woelan:
Gloria: Sejak kapan sinuhun mengenal agama dan spiritual dalam
hidup ini?
Sinuhun: Kelahiran saya ada dua, yaitu
kelahiran saya ke dunia yaitu pada 3 agustus 1954 dan kelahiran saya pada saat
bapak ibu saya melihat pertama kai dan hal itulah yang disebut dengan kelahiran
secara spiritual.
Masa kecil saya seperti anak-anak pada
umumnya, yang suka bermain. Saya mendapatkan pendidikan yaitu SD, SMP, SMA dan
AKABRI. Di Keraton Solo, setiap senin khusus didik tentang agama, pada malam
Jumat didik tentang spiritual yang namanya budi pekerti, budi luhur dan pada
hari Jumatnya kedua hal yang didapatkan itu di praktekan dalam kehidupan nyata.
Gloria: Bisa diceritakan awal mula pengalaman religi didatangi
Yesus, yang disebut Isa Almasih?
Sinuhun: Pertemuan pertama kali dengan
Isa Almasih saya alami ketika saya belum dinobatkan menjadi sinuwun. Tepatnya
sewaktu saya dinas militer di Timor-Timur tahun 1983.
Waktu itu saya tergabung dalam pasukan
TNI yang ditugaskan di Timor Timur untuk menjaga kedaulatan Negara Republik
Indonesia.
Semula di dalam pasukan terdapat 21
orang prajurit termasuk saya, tetapi karena terjadi pertempuran sengit beberapa
kali dengan gerakan orang-orang bersenjata yang berada di Timor-Timur, sebanyak
19 orang prajurit anak buah saya gugur dalam medan perang. Waktu itu Edi B.M.
menjadi komandan saya. Komandan saya bingung dan sedih mengalami kenyataan itu.
Mengetahui hal saya menyarankan pada
komandan bahwa yang dipimpin adalah yang hidup dan jangan terus terlarut-larut
dalam kesedihan seperti itu, dan tidak ada gunanya memikirkan terus anak buah
yang telah mati.
Gloria: Lantas tanggapan komandan saat itu?
Sinuhun: Saran saya diterima. Setelah
survey pada hari Minggu saya mendampingi komandan untuk mengikuti pelaksanaan
misa terakhir di salah satu gereja yang ada di Dili.
Sewaktu komandan saya jongkok di depan
sayapun ikut jongkok. Setelah itu saya berbicara kepada Tuhan Yesus, saya beritahukan
nama saya, saya sebutkan orang tua saya dan saya beritahukan maksud dan tujuan
saya datang ke tempat itu.
Saya juga katakan bila sekiranya saya
kurang berkenan datang ke gereja, saya memohon ampun kepada Tuhan Yesus.
Dihadapan Tuhan Yesus saya minta pengampunan atas perbuatan kesalahan yang saya
perbuat.
Kebetulan yang ada ditempat itu hanya
saya dan komandan sehingga saya lebih leluasa untuk berdoa. Saya sendiri tidak
mengerti justru kenapa saya yang didatangi Tuhan Yesus dan hanya saya yang
dapat melihat sosokNya.
Waktu itu Tuhan Yesus berdiri dan
mengulurkan tangan ke arah saya, sepertinya hendak memberikan berkatnya pada
saya. Sedangkan komandan saya tidak melihat apa-apa.
Gloria: Apa yang melatar belakangi Sinuhun, sehingga mengadakan
perjalanan spiritual?
Sihuhun: Karena ketika itu setelah
Pakubuwono XII surut, saya dinobatkan sebagai Ratu pada 31 Agustus 2004, dengan
gelar Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakoe Boewono (SISKS PB)
XIII atau di sebut pula dengan ‘Sinuhun Tedjo Woelan’ yang disingkat ‘STJW’.
Saat itu muncul tingkat kesadaran saya
agar benar-benar dapat menjalankan fungsi tugas sebagai Ratu sebagaimana
mestinya. Ratu alam jagat ini mempunyai makna, dimana itu kedatu atau kedaton
bisa disebut pula sebagai pemimpin.
Sebelum menjadi Ratu harus jadi
pandhito (orang yang menjadi panutan dalam sikap dan budi pekerti yang luhur
Red) dahulu, setelah itu bisa nyabdo (berbicara Red), selain itu harus waskito
(awas dalam bersikap arif dalam membaca tanda-tanda jaman) dan selanjutnya
wicaksono (bijaksana Red.)
Tetapi ketika saya melakukan
spiritual, saya dapati ternyata ‘STJW’ bukan Sinuhun Tedjo Woelan, tetapi saya
mendapatkan pengertian ‘Sinuhun Tanah Jawa’. Memang keduanya dapat disingkat
‘STJW’ baik untuk Sinuhun Tedjo Wolean maupun Sinuhun Tanah Jawa. Tetapi
Sinuhun Tanah Jawa itu mungkin bukan saya dan semula saya tidak ngerti apa
maksud semua ini.
Gloria: Apa yang membuat bapak tertarik pada perjalanan
spiritual saat itu?
Sinuhun: Saya semakin tertarik untuk
meneliti dan mempelajari sumber-sumber itu karena berkaitan dengan Ratu-Ratu
tanah Jawa pada masa lalu. Hal ini saya pelajari satu-satu dengan teliti agar
saya dapat belajar dari pengalaman Ratu-Ratu pada jaman dahulu sekaligus
mengambil hikmahnya. Mulai jaman Airlangga, Ken Arok hingga Ratu-Ratu
berikutnya semuanya tidak ada yang luput dari perhatian saya.
Dahulu istilah Jawa nya Ratu
menggunakan sebutan Prabu tetapi tiba-tiba berubah sebutan menjadi Sultan.
Mengapa tiba-tiba menggunakan gelar Sultan? Akhirnya saya tahu, itu karena
pengaruh Islam pada saat itu.
Tanah Jawa telah beberapa kali
didatangi oleh wali songo (sembilan wali Red) tetapi toh tidak semua tanah Jawa
memeluk islamkan. Padahal para wali itu hebat-hebat, apalagi seperti Sunan Kali
Jaga.
Menurut pengamatan saya ada tiga
kesalahan Kerajaan Demak: Kesalahan pertama di Ratunya, kesalahan kedua di
bapaknya dan kesalahan di negaranya. Setelah itu muncul Sultan Hadiwijaya yang
memerintah selama satu periode. Selanjutnya diteruskan Sutawijaya yang bergelar
Panembahan Senopati. Diteruskan dengan beberapa Amangkurat Jawi sampai dengan
Sultan Agung.
Sultan Agung seorang yang hebat karena
berusaha mempersatukan antara ulama dengan umaroh (Penguasa di Pemerintahan
Red.). Namun beliau adalah ratu yang umurnya paling pendek karena melanggar
bahwa ulama dan umaroh tidak akan bisa dijadikan satu.
Setelah itu muncul nama Pakubuwono.
Dimulai dari Pakubuwono I, Pakubuwono II yang selanjutnya muncul Sultan
Hamengkubuwono, muncul Mangkunegoro terakhir Paku Alam.
Setelah Paku Buwono IV, muncul pandita
namanya Sulatu Langgrek. Setelah itu diteruskan Pakubuwono V hingga Pakubuwono
X.
Satu-satunya Ratu di pulau Jawa yang
mukti mulyo wibowo waskito hanya Pakubuwono X yang bertahta selama 41 tahun dan
disitu putus sudah putus karena panembahan senopati muncul lagi.
Pakubuwono XII adalah Ratu pulau Jawa
yang noto jumeneng paling panjang, kurang lebih selama 52 tahun. Berkaitan
dengan Pakubuwono XII, dalam bahasa Jawanya angka dua belas adalah ongko rolas
yang bermakna ‘rohipun sampun telas.’
Gloria: Berapa lama perjalanan spiritual?
Sinuhun: Perjalanan spiritual saya
lakukan bukannya 2, 3 hari, tetapi saya lakukan selama tiga setengah tahun.
Memang hal itu sudah menjadi keputusan saya dan tidak ada seorangpun yang dapat
mencegah kemauan saya.
Selama itu saya harus meninggalkan
isteri, keluarga, keraton Solo dan kehidupan duniawi. Bukannya saya egois dan
tidak mau mempedulikan keluarga maupun orang lain, tetapi ada hal yang lebih
prinsip dan saya anggap sangat penting dari itu semua sehingga saya melakukan
perjalanan spiritual.
Gloria: Pertemuan yang lain antara Sinuhun dengan Yesus
selanjutnya bagaimana?
Sinuhun: Yesus menemui saya untuk
kedua kalinya. Hingga yang keempat kalinya setelah saya dinobatkan sebagai
Sinuhun. Tuhan Yesus menemui saya kedua kalinya, saat saya berada ditengah
laut.
Dan yang ketiga kalinya menjumpai saya
ketika saya berada didalam pesawat udara. Pada saat itu saya diliputi oleh rasa
ketakutan yang saya sendiri tidak tahu mengapa sebabnya. Saat itu Tuhan Yesus
menemui saya. Tuhan Yesus mencul lagi menemui saya keempat kalinya pada saat
saya bersemedi.
Gloria: Waktu itu Bapak semedi dimana?
Sinuhun: Nggak perlu tahu, kalau saya
beritahu nanti orang berbondong-bondong ke sana dan saya tidak mau kalau
orang-orang akhirnya mengkeramatkan tempat itu.
Gloria: Apakah terjadi dialog ketika Sinuhun didatangi Yesus
Kristus?
Sinuhun: Yang jelas, sewaktu saya
didatangi Yesus tidak terjadi dialog timbal balik, walaupun sebenarnya dalam
hati, saya ingin bercakap-cakap panjang lebar dengan Tuhan Yesus waktu itu.
Mungkin karena saya masih kotor atau mungkin karena belum titi wancinya (belum
tiba saatnya Red.)
Gloria: Hikmah apa yang Sinuhun dapatkan dari melakukan
perjalanan spiritual?
Sinuhun: Saya membaca buku-buku
tentang sejarah tanah Jawa yang di dalamnya juga ada yang membahas tentang Ratu
Adil yang berkaitan dengan tanah Jawa, selain itu saya sering mengadakan
saresehan sehingga dapat mendengarkan masukkan. Dari situlah saya mengerti
bahwa Indonesia ini punya konsep namanya konsep Sang Ratu Adil.
Jongko (ramalan Red.) Joyoboyo
konsepnya Ratu Adil, Sabdopalon konsepnya juga Ratu Adil, Ronggo Warsito
membahas Ratu Adil, Bung Karno juga menyebut Ratu Adil, Pak Soeharto juga
memakai sarana adil, sarana gunung Srandil, tetapi di perjalan semua
geger(ribut Red.) karena apa? Ratu Adil adalah Ratu yang membuat berdirinya
Tanah Jawa, lha ini siapa?
Sabdo Pandhito ratu Waskito Ian
wicaksono ini yang namanya Mirah Delima, dimana kalau anda mencari Mirah Delima
kemana saja tidak akan ketemu, ini adalah hasil dari perjalanan spiritual saya.
Gloria: Apa yang istimewa dalam penglihatan itu?
Sinuhun: Justru di perjalanan
spiritual tersebut akhirnya muncul yang namanya Yesus. Saya sendiri semula
bertanya yang muncul bukannya Ratu-Ratu tanah Jawa leluhur saya, tetapi justru
Yesus yang mendatangi saya.
Ternyata dari perjalanan spiritual
yang saya lakukan, saya mendapatkan bahwa Ratu Adil Sinuhun Tanah Jawa adalah
Yesus. Mau anda gelar, mau anda muat di koran ataupun di media massa silahkan,
begitu anda muat pasti dunia ini akan geger (ribut Red.), pasti Paus di Vatikan
akan mengundang dan mengklarifikasi saya.
Gloria: Kalau dirunut dari sumber-sumber sejarah tanah Jawa ada
data yang berkaitan dan berbicara tentang Yesus?
Sinuhun: Ada! Anda lebih baik ke Radio
Pustaka Kepustakaan Jawa di Yogyakarta di sana ada banyak buku tulisan tokoh
dan pujangga Jawa yang berkaitan dengan hal itu, tanyalah pada ahlinya jangan
tanya saya sebab saya bukan ahli sejarah.
Dari buku-buku yang pernah saya baca
itu ada yang tersirat ada pula yang tersurat tentang Yesus atau juga yang
disebut Isa Almasih.
Kalau anda mau mewawancarai saya yang
berkaitan dengan spiritual, anda juga harus berspiritual juga, kalau tidak, hal
itu tidak akan pernah anda capai. Makanya saya sering mengajak ayo kita laku
(mengalami sendiri pengalaman spiritual Red.) bersama-sama, supaya tahu.
Saya sudah tidak bisa sabar. Dan saya
harus mengajak dengan tegas dalam hal ini, sehingga bukan hanya saya saja yang
dapat kebenaran dan pencerahan.
Gloria: Apakah kaitan Yesus sebagai Ratu Adil dapat diartikan
juga Yesus sebagai Tuhan?
Sinuhun: Kalau berbicara tentang Tuhan
itu siapa. Tuhan berada pada diri sendiri, tidak jauh dari urat nadi kita.
Kalau di ajaran Jawa dikenal dengan istilah Ingsun Sejati. Dalam filosofi jawa
dikenal terdapat istilah Argo dumilah, argo itu dirimu sendiri, seperti sebuah
gunung dumadine saka (terciptanya dari red) Allah.
Ketika kita memahami dan menyadari
bahwa kita ini berasal dari Allah, maka seseorang telah berada pada titik
balik sehingga pada akhirnya akan mewujudkan kasampurnaan sejati (kesempurnaan
yang sesungguhnya Red) atau yang disebut juga kesejatian diri.
Sebelum mencapai kesejatian diri,
pasti orang-orang yang punya tekad sungguh-sungguh mencapai kesajtian diri
pasti akan ditemui Yesus, karena hal itu sudah saya alami sendiri dan sudah
dialami pula oleh orang lain selain saya. Yesus akan memberikan jawaban pada
mereka yang ingin mencapai kasampurnaan hidup. Istilah kasampurnaan urip di
sebut ‘sirotol mustagim’.
Gloria: Apa yang bisa Sinuhun simpulkan setelah perjalanan
spiritual itu?
Sinuhun: Setelah saya memohon petunjuk
kepada Sang Pencipta jagad, pemikiran saya dibukakan oleh Tuhan lewat proses
perenungan spiritual yang dalam dan memakan waktu yang cukup lama.
Hasil perenungan saya semakin lengkap
masukkan dari beberapa sahabat baik yang memberikan masukkan, saya tahu
bahwa Isa Almasih menemui. Saya kembali ditemui oleh sosok itu beberapa kali di
tempat dan dalam waktu yang berbeda-beda. Dalam semedipun saya pernah didatangi
oleh Isa Almasih. Dan sejak saat itu saya mulai merenungkan siapakah sebenarnya
Isa Almasih itu.
Dan dari pengalaman batin yang saya
alami, membaca buku-buku dan diskusi dengan tokoh-tokoh yang paham dan mengerti
betul masalah spirituil secara benar, akhirnya saya dapat mengetahui dan
memahami bahwa Isa Almasih adalah Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta, dimana hal
ini sesuai dengan iman dan kepercayaan umat Kristen.
Gloria: Apa makna politis Ratu Adil untuk bangsa ini?
Sinuhun: Dalam setiap jaman Ratu Adil
dalam arti politis itu pasti selalu muncul, jumlahnya amat sangat sedikit. Ratu
Adil sejati. Pada kenyataannya tidak ada satupun manusia yang benar-benar bisa
berlaku adil di dunia.
Dan hanya Tuhan Penguasa semesta saja
yang dapat benar-benar berbuat adil. Jadi Tuhan adalah gambaran Ratu Adil yang
sejati. Jika dikaitkan dalam Pembukaan UUD alinea ketiga 1945: ‘Atas berkat
rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya’, bukan saja menegaskan lagi apa yang menjadi motivasi riil dan
material bangsa Indonesia untuk menyataan kemerdekaannya tetapi juga menjadi
keyakinannya, menjadi motivasi spiritualnya, bahwa maksud dan tindakannya menyatakan
kemerdekaan itu diberkati oleh Allah Yang Maha Kuasa.
Dengan ini digambarkan bahwa bangsa
Indonesia mendambakan kehidupan yang berkeseimbangan antara jasmani dan rohani.
Sekaligus menunjukkan ketakwaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang
memberikan rakhmat bagi bangsa Indonesia sehingga mencapai kemerdekaan.
Selanjutnya jika kita lihat Alinea
keempat UUD 1945: ‘Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah
negara Indonesia yhang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia…’
Indonesia mempunyai usaha untuk
menertibkan dunia. Apakah benar alam semesta yang diciptakan tidak tertib
sehingga bangsa Indonesia ingin menertibkannya?
Indonesia sekarang ini malah sering
dilanda bencana, dari mulai tsunami, gempa bumi, tahan longsor, banjir bandang,
luapan lumpur lapindo dan bencana yang mungkin akan terjadi di masa mendatang
mengisyaratkan bahwa bangsa Indonesia, khususnya pemerintahan belum berhasil
dalam mewujudkan cita-cita luhur untuk menertibkan dunia.
Gloria: Bisa dijelaskan hakekat Ratu Adil pandangan Jawa?
Sinuhun: Rupanya alam yang
dieksploitasi besar-besaran dan seenak sendiri untuk memperkaya diri sendiri
dan kelompok atau golongan tertentu tanpa memperhatikan kesejahteraan seluruh
rakyat mulai berteriak menuntuk keadilan, misal saja hutan, dimana banyak hutan
ditebang secara liar sehingga mendatangkan musibah banjir maupun tanah longsor,
sementara kayunya dijual secara ilegal keluar negeri.
Seiring dengan banyaknya hutan yang
ditebang secara liar, lama-kelamaan negara kita akan menjadi panas, sementara
kalau kita melihat negara lain yang punya kesadaran tinggi dalam menjaga
kelestarian alam maka kita akan merasakan kesejukkan dan merasa lebih senang
tinggal diluar negeri. Padahal di Indonesia sebenarnya kaya dengan hutan tetapi
kok malah di rusak sendiri.
Jika fenomena dan bencara alam terjadi
tidak ada satupun yang dapat menghentikannya ataupun mencegahnya sekalipun
menggunakan teknologi modern.
Dalam filosofi Jawa tersirat Ratu Adil
mempunyai kuasa atas alam semesta sehingga dapat menghentikan ataupun
menggerakkan semua fenomena alam. Hanya Tuhan saja yang dapat melakukan hal
itu.
Dalam kepercayaan Jawa kita dapat
menemukan hakekat Ratu Adil bila kita mengetahui dan paham betul identitas dan
jati diri kita secara benar. Diri kita dapat menuntun dengan benar agar kita
menemukan Ratu Adil yang sejati.
Tapi sekarang ini malah ada kata
pepatah ‘Wong Jawa Ilang Jawane’ sehingga sampai kapanpun kita juga tidak akan
pernah memahami hakekat ratu adil yang sebenarnya.
Dalam pemerintahan saja, sekarang ini
hukum dan keadilan belum sepenuhnya dijalankan secara adil, itu menandakan
bahwa hakekat Ratu Adil belum terwujud sekarang ini.
Dari fakta harus kita akui bahwa tidak
ada satupun manusia yang dapat berbuat adil, yang dapat berbuat adil hanya
Tuhan sebagai hakim dunia yang dapat berbuat adil. Menurut kepercayaan saya,
Isa Almasih adalah Imam Mahdi dan Hakim Adil akhir Jaman. Sehingga konsep itu
sesuai dengan pengalaman spiritual secara pribadi dengan Isa Almasih, di mana
saya tidak pernah habis pikir.
- Masih banyak orang yang belum percaya bahwa YESUS adalah TUHAN yang berdaulat, TUHAN yang sejati, yang hidup. Bahkan beberapa yang percaya TUHAN tapi mereka tak percaya kalau mereka bisa berjumpa dengan TUHAN YESUS secara pribadi, muka dengan muka. Namun TUHAN ijinkan saya untuk menemukan wawancara redaksi Gloria dengan Raja Surakarta tentang pertemuan pribadinya dengan TUHAN YESUS, dan beliau menyatakan bahwa ISA AlMASIH, YESUS KRISTUS adalah TUHAN. Beberapa waktu yang lalu saya tulis pada tahun 1994 ada 21 anak-anak kedar di Arab yang bertemu dengan TUHAN YESUS di ruang kelas mereka dan setelah dikonfirmasi ke Kyai di Masjid mereka, Kyai itu mengkonfirmasi bahwa yang mereka lihat, yang menyentuh mereka, yang melawat anak-anak itu adalah ISA ALMASIH, TUHAN YESUS sendiri. Inilah beberapa bukti bahwa TUHAN YESUS adalah TUHAN YANG HIDUP!! Yang menyertai anak-anakNYA sampai akhir jaman. Taruh imanmu pada TUHAN YESUS saja, DIA lah jalan dan satu-satunya jalan menuju Surga, kehidupan kekal. YESUS menunggumu....
TUHAN YESUS memberkati.. :)
Salam Kasih...
Salam Kasih...
Joseph Raphael Prima